Jumat, 22 November 2024

Kolaborasi Penting Orang Tua dan Negara untuk Melindungi Anak di Dunia Maya

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi orang tua mendampingi anaknya saat mengakses internet agar anak terhindar dari kejahatan siber. Foto: Pexels

Hari ini, 23 Juli 2024, diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Pada tahun ini HAN mengangkat tema yang sama dengan tahun lalu, yakni “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menekankan pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai kunci kemajuan bangsa.

Tema tahun ini dibagi menjadi enam sub tema, yakni Suara Anak Membangun Bangsa, Pancasila di Hati Anak Indonesia, Dare to Lead and Speak Up: Anak Pelopor dan Pelapor, Pengasuhan Layak untuk Anak: Digital Parenting, Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja, hingga Anak Cerdas, Berinternet Sehat.

Puncak perayaan Hari Anak Nasional 2024 dilakukan pada Selasa (23/7/2024) hari ini di Jayapura, Papua. Joko Widodo Presiden akan hadir dalam agenda tersebut.

Acara ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam melindungi dan memberdayakan anak-anak di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terpencil dan terluar seperti Papua.

Terkait salah satu sub tema, yakni “Anak Cerdas, Berinternet Sehat”, Tubagus Arie Rukmantaran Kepala Perwakilan Unicef Indonesia Wilayah Jawa mengatakan, berdasarkan laporan UNICEF, bahwa ada fragmentasi di dunia digital yang menjadi salah satu elemen dari polycrisis dari yang dialami anak-anak di dunia hari ini.

“Jadi ada krisis kesehatan karena pandemi kemarin, ada krisis ekonomi, dan ada krisis kedamaiannya atau keamanan di beberapa negara. Hal itu berpengaruh terhadap kesehatan, gizi, dan tumbuh kembang anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satunya adalah belum ditemukannya tatanan global untuk melindungi anak-anak dari risiko dunia digital,” jabar Arie dalam program Wawasan Radio Suara Surabaya, Selasa pagi.

Ia menjelaskan bahwa dewasa ini tatanan untuk melindungi anak-anak dari risiko dunia digital masih sangat fragmented. Arie menyebut, untuk menuju ke sebuah tatanan global ini, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan.

Pertama, sebelum memberikan informasi apa pun tentang teknologi kepada anak, orang dewasa dan pemerintah wajib memberitahukan asal-muasal teknologi tersebut, sehingga jelas manfaatnya.

Kedua, orang tua punya kewajiban ketika memberikan hadiah ke anak, jangan lupa memberi panduan menggunakan hadiah tersebut.

Selain itu, orang dua dan pemerintah atau negawa harus duduk satu meja untuk membuat peraturan perlindungan terhadap anak ketika mengakses sosial media dan perlindungan data.

“Jadi fragmentasi ini perlu segera dilakukan, diselesaikan dengan aturan dan perilaku konsumen yang memakai aplikasi digital,” sebutnya.

Arie mengibaratkan cara melindungi anak di tengah dunia internet dan digital ini sama seperti ketika mengajarkan anak-anak menyeberang jalan, harus lihat kanan dan kiri.

“Dimulai dari edukasi yang harus dilakukan sebaik mungkin. Setelah itu diharapkan anak-anak ini tumbuh dengan informasi yang cukup untuk meminta bahkan untuk mendesak pemerintah untuk melindungi mereka dari serangan-serangan yang tidak mereka inginkan,” ujarnya.

Sebab, kata Arie, sekitar 20 pesen anak di dunia mendapatkan iklan-iklan di internet yang sebenarnya tidak mereka inginkan.

“Ketika ada ancaman yang tidak bisa dikontrol, maka harus dibantu oleh orang dewasa, pemerintah atau negara,” jelasnya.

Khusus untuk Surabaya dan Jawa Timur, Arie mengapresiasi karena banyak program-program untuk mendukung serta melindungi anak.

“Salah satunya adalah digital skill. Jadi membelokkan waktu dan konsentrasi anak-anak untuk belajar programming, membuat inovasi, aplikasi, dan lain-lain, atau bahkan market platform. Jadi mereka yang sudah melihat IT dan diarahkan untuk berlomba-lomba untuk membuat penemuan-penemuan baru,” ungkapnya.

Sehingga anak-anak yang belum mengetahui tentang teknologi, diberikan kesempatan untuk belajar tentang IT. Hal ini dinilai bisa bermanfaat untuk anak ke depannya. (saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs