Nama Habib Bugak Asyi tidak asing bagi warga Aceh. Ia diceritakan sebagai tokoh asal Arab Saudi yang pernah tinggal di Tanah Rencong sekira 1800-an.
Diceritakan Bugak Asyi mengelola dana wakaf dari para saudagar Aceh di Makkah yang manfaatnya dirasakan hingga saat ini.
Pada tahun ini, sebanyak 4.780 jemaah haji asal Aceh kembali mendapatkan pembagian dana hasil kelola wakaf dari Baitul Asyi atau rumah Aceh di Kota Makkah, Arab Saudi.
Pada tahun ini jemaah haji Aceh menerima dana hasil kelola wakaf dari lembaga wakaf Habib Bugak Asyi sebesar Rp 6,5 juta atau 1.500 Riyal per orang. Pembagian uang saku dilakukan setahun sekali, yaitu pada musim haji.
Penerima uang saku terdiri atas jamaah haji awalnya didata oleh Pemerintah Aceh. Nama mereka lalu disetorkan kepada nadzir atau pengelola wakaf Baitul Asyi.
Pada Minggu (16/6/2024) hari ini, suarasurabaya.net bertemu dengan jemaah asal Aceh bernama Isnani dari Kloter BTJ-09. Dia bercerita bahwa uang hasil kelola wakaf dari Habib Bugak Asyi sudah diberikan sejak hari pertama tiba di Makkah.
“Sebab Habib Bugak punya hotel di sekitaran Masjidil Haram. Jadi dari hasil itu setiap tahun mereka membagikan wakaf. Sebab itu adalah amanah yang harus disampaikan kerakyat Aceh. Saya pun sangat bahagia,” ujar Isnani.
Isnani merasa bangga dan terharu atas bantuan yang diterima. Dia berencana untuk menggunakan uang itu untuk membeli segala keperluan di Tanah Suci.
Kisah Habib Bugak Asyi menjadi pengingat bahwa harta yang dimiliki adalah titipan Allah, dan dapat diwakafkan untuk membantu orang lain.
Wakaf ini tak hanya membantu jemaah Aceh secara finansial, tapi juga memberikan rasa bangga dan semangat untuk menunaikan ibadah haji dengan khusyuk. (saf/ham)
NOW ON AIR SSFM 100
