Kimberly Cheatle Kepala Secret Service Amerika Serikat (AS) mundur usai badan tersebut berada di bawah pengawasan ketat atas kegagalannya menghentikan upaya pembunuhan Donald Trump beberapa waktu lalu.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (24/7/2024), Alejandro Mayorkas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS menjelaskan bahwa Ronald Rowe Wakil Kepala Secret Service akan menjabat sebagai penjabat direktur di dinas tersebut.
Secret Service AS, yang bertanggung jawab atas perlindungan Trump, menghadapi krisis usai seorang pria bersenjata berhasil menembaki Trump dari atap yang menghadap ke rapat umum di Pennsylvania pada 13 Juli 2024.
“Tinjauan independen untuk mengungkap apa yang terjadi pada 13 Juli terus berlanjut, dan saya berharap dapat menilai kesimpulannya,” kata Joe Biden Presiden AS dalam sebuah pernyataan. “Kita semua tahu apa yang terjadi hari itu tidak akan pernah terjadi lagi.”
Perlu diketahui, Secret Service menghadapi penyelidikan dari sejumlah komite kongres dan pengawas internal organisasi induknya, yakni Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Cheatle menghadapi kecaman bipartisan saat dia muncul di hadapan Komite Pengawasan DPR pada Senin (22/7/2024), menolak menjawab pertanyaan dari para anggota parlemen yang frustrasi tentang rencana keamanan untuk unjuk rasa dan bagaimana penegak hukum menanggapi perilaku mencurigakan dari pria bersenjata itu.
Beberapa anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat telah meminta dia untuk mengundurkan diri. NBC News adalah yang pertama melaporkan bahwa Cheatle akan meninggalkan jabatannya.
“Meskipun pengunduran diri Cheatle merupakan langkah menuju akuntabilitas, kami memerlukan tinjauan menyeluruh tentang bagaimana kegagalan keamanan ini terjadi sehingga kami dapat mencegahnya terjadi lagi,” kata James Comer Ketua Partai Republik dari Komite Pengawasan DPR. (saf/ipg)