Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menekankan peran ibu dalam keluarga untuk mengentaskan penyakit tuberkulosis (TBC).
“Karena ibu-ibu itu yang paling melekat di keluarga. Kita memang sudah menyusun strategi untuk memberdayakan ibu-ibu dengan edukasi, dengan data langsung, pakai bahasa mereka, waktu mereka kumpul-kumpul, dan sebagainya,” kata Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dilansir dari Antara, Senin (16/12/2024).
Ia menjelaskan, Kemenkes kini tengah fokus memberdayakan ibu-ibu melalui Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Pos Layanan Terpadu (Posyandu), Posyandu Keluarga (POSGA) sebagai motor untuk turut mengentaskan penyakit TBC.
Dante menuturkan, ibu-ibu adalah pintu masuk program-program pemerintah termasuk inovasi kesehatan seperti Kampung Siaga TBC, ke dalam lingkup keluarga.
Menurutnya, keterlibatan kaum ibu dalam program pemerintah, diharapkan bisa memotivasi masyarakat dan mendorong peran serta mereka di dalam semua kegiatan dan program pemerintah.
“Jadi tetap, keberhasilan kita mengentaskan TBC ini ada peran para kader, para masyarakat, khususnya ibu-ibu di wilayahnya masing-masing,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dante menekankan pentingnya peran ibu dalam menjaga kesehatan di lingkup paling kecil, yakni keluarga.
Ia menyebut dalam urusan rumah tangga, seorang ibu atau istri memiliki peran yang lebih dominan dibandingkan dengan bapak atau sang suami. Ia bahkan berkelakar bahwa kaum ibu lebih sakti dibandingkan kaum bapak dalam segala urusan.
Kasus TBC di Indonesia telah mencapai 1.060.000 kasus, dengan angka kematian akibat TBC mencapai 130.000 kasus. Dante menyebut, secara hitungan, kasus kematian akibat TBC jauh lebih tinggi daripada angka yang meninggal karena Covid-19. (ant/saf/ipg)