Senin, 25 November 2024

Kemendagri Minta Daerah Terdampak Segera Tetapkan Status Kebencanaan Jika Terjadi Gangguan Pasokan Pangan

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Tomsi Tohir Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (6/5/2024). Foto: Antara Tomsi Tohir Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (6/5/2024). Foto: Antara

Tomsi Tohir Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri mendorong pemerintah daerah (Pemda) yang terdampak bencana pangan untuk segera menetapkan status tanggap darurat bencana bila ada gangguan pasokan pangan.

“Langkah ini penting agar pihak terkait seperti Badan Pangan Nasional (Bapanas) dapat menyalurkan berbagai bantuan pangan,” kata Tomsi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/5/2024), dikutip Antara.

“Kepada teman-teman kepala daerah, bila terjadi bencana apa pun yang mengakibatkan gangguan dari pasokan pangan, agar menetapkan status darurat bencananya segera, dan dapat segera menghubungi Badan Pangan Nasional,” lanjutnya.

Diketahui, Provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah mengalami bencana banjir akibat tingginya curah hujan. Kedua daerah itu diimbau untuk mencontoh langkah Kabupaten Wajo yang telah lebih dulu menetapkan status tanggap darurat bencana ketika dilanda banjir.

Selain itu, dia menekankan pentingnya membantu daerah-daerah yang mulai memasuki musim panas. Dirinya berharap, Kementerian Pertanian (Kementan) yang hadir dalam rapat tersebut dapat mengoptimalkan pompa air yang tersedia untuk membantu mengairi lahan.

“Begitu (pompa) terpasang baik segera dioptimalkan maupun yang sudah terpasang supaya bisa memberikan kontribusi yang lebih baik lagi,” jelasnya.

Di lain sisi, Tomsi juga menyoroti kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. Hal itu terutama terhadap komoditas yang pasokannya bergantung pada impor seperti bawang putih.

Untuk mengatasi persoalan ini diperlukan kerja sama lintas sektor, mulai dari pemerintah, pemerintah daerah, hingga para importir.

Sebagai tambahan informasi, rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber di antaranya  Amalia Adininggar Widyasanti Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Nyoto Suwignyo Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, serta Edy Priyono Deputi III Bidang Perekonomian Kepala Staf Kepresidenan.

Selain itu hadir pula narasumber dari kementerian dan lembaga lainnya yang terhubung secara daring.

Mereka di antaranya perwakilan dari Kementan, Kementerian Perdagangan, Bulog, Satgas Pangan Polri, TNI, dan Kejaksaan Agung. Kegiatan tersebut juga diikuti secara daring oleh kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia. (ant/azw/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs