Nanang Wibowo pendengar Radio Suara Surabaya, menceritakan kronologi penemuan bayi di depan rumah keluarganya di Jalan Bratang pada Selasa (16/7/2024) pagi.
Nanang menjelaskan, rumah di Jalan Bratang itu merupakan peninggalan orang tuanya. Pada saat ini, rumah itu ditempati oleh dua kakak perempuannya yang sudah tak bersuami dan seorang anak berusia tiga tahun.
Kedua kakaknya itu, kata Nanang, sehari-hari membuka usaha berjualan sayuran serta laundry.
“Rumah itu dihuni dua kakak saya. Kebetulan saya semalam tidur di sana,” cerita Nanang saat mengudara di Radio Suara Surabaya pada Selasa pagi.
“Kemudian pada Selasa pagi sekitar pukul 04.20 WIB, saya menemukan bayi di depan rumah. Diletakkan di pojok, diapit dengan tas. Ada perlengkapan bayi, termasuk popok baru dan susu. Ada surat wasiat juga,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bayi Mungil Ditemukan di Depan Rumah Warga Bratang Surabaya, Ada Surat Wasiat
Nanang mengungkapkan, tidak ada tetangganya yang mengetahui kapan bayi itu ditaruh di depan rumahnya. Juga siapa orang tua bayi tersebut.
“Sepanjang malam hingga pagi itu, kami juga tidak mendengar suara tangisan bayi,” terangnya.
Penemuan bayi perempuan dengan usia kurang lebih tiga tahun itu, membuat heboh lingkungan rumahnya. Nanang dan kedua kakaknya itu langsung melaporkan ini ke RT/RW, juga ke kepolisian.
Nanang mengungkapkan bahwa kedua kakaknya tersebut berniat untuk merawat bayi perempuan dengan inisial GGF itu. Kebetulan salah satu kakaknya juga mengadopsi anak yang kini sudah berusia tiga tahun.
“Jadi rencananya akan kami rawat sendiri. Tidak akan kami lepas. Akan kami adopsi,” ungkapnya.
Meski berniat untuk merawat, ia tetap menyayangkan keputusan orang tua bayi. Yang menitipkan anaknya dengan cara ditaruh di depan rumah warga.
“Kalau mau niat untuk menitipkan bayi, jangan ekstrem seperti ini caranya. Saat ini kami menunggu arahan kepolisian. Tapi kalau orang tua mau mengambil, nanti akan kami perbolehkan. Untuk saat ini kami siap untuk merawat,” terang Nanang. (saf/ham)