Sabtu, 18 Januari 2025

KBRI Damaskus Tingkatkan Status Keamanan Jadi Siaga 1, WNI Diimbau Waspada

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Orang-orang berdiri di dekat kendaraan yang rusak usai pemberontak yang dipimpin oleh HTS berusaha memanfaatkan pengambilalihan cepat Aleppo di utara dan Hama di Suriah barat-tengah dengan terus maju ke Homs, di Hama pada 6 Desember 2024. Foto: Reuters

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa KBRI Damaskus telah menetapkan status siaga tertinggi untuk seluruh wilayah Suriah.

Dilansir dari Antara pada Minggu (8/12/2024), hal ini menyusul eskalasi perang saudara yang mencapai Damaskus, ibu kota Suriah.

“KBRI Damaskus telah menetapkan status Siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah. Sebelumnya, Siaga 1 hanya diterapkan pada beberapa wilayah seperti Aleppo dan Hama,” demikian menurut Judha Nugraha, Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI.

Menindaklanjuti penetapan Siaga 1, Kemlu RI dan KBRI Damaskus melakukan pertemuan secara virtual dengan masyarakat Indonesia di Suriah pada Sabtu (7/12/2024) untuk memberikan informasi terkini soal situasi keamanan dan langkah-langkah kontingensi, termasuk evakuasi.

Imbauan kepada para WNI untuk memperhatikan kondisi keamanan setempat juga dilakukan secara rutin, kata Direktur PWNI Kemlu RI.

Mengingat situasi di Suriah yang masih sangat dinamis, Kemlu RI maupun KBRI Damaskus serta Perwakilan RI di Timur Tengah terus memperhatikan secara dekat perkembangan situasi di negara tersebut.

Judha mengatakan, saat ini masih ada 1.162 WNI, yang sebagian besar adalah pekerja migran, menetap di Suriah. Meski mereka tersebar di berbagai provinsi, mayoritas dari mereka menetap di Damaskus.

Kelompok bersenjata anti-rezim Bashar Al-Assad dilaporkan memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu kota Suriah itu pada Sabtu. Kota tersebut pun takluk pada kelompok oposisi pada Minggu, setelah pasukan rezim Al-Assad kehilangan kendalinya.

Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi yang pecah pada 27 November lalu, yang dimulai di kawasan pedesaan di barat Aleppo, Suriah utara.

Cepatnya pergerakan kelompok oposisi mengejutkan pasukan militer Suriah, dan rezim Al-Assad pun kehilangan kendali terhadap satu per satu wilayah di negara itu, dimulai dari Idlib, Aleppo pada 30 November, dan Hama pada 5 Desember. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 18 Januari 2025
27o
Kurs