Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali dilaporkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di Gunung Batok, yang masuk pada wilayah Kabupaten Probolinggo, pada Sabtu (22/6/2024) subuh.
“Api pertama kali muncul pukul 03.30 WIB dan berhasil padam kurang lebih pukul 05.00 WIB,” kata Septi Eka Wardhani Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS dilansir Antara.
Septi menjelaskan, saat itu meskipun kondisi api telah padam, tim gabungan seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) dan sejumlah unsur terkait melakukan pendinginan atau pembasahan kawasan hingga pukul 07.00 WIB.
Lalu pada titik yang sama kembali muncul api kurang lebih pukul 08.00 WIB. Tim yang bersiaga kemudian melakukan pemadaman api selama kurang lebih 15 menit. Kebakaran saat itu telah dipadamkan.
“Namun sekitar pukul 10.30 WIB kembali muncul titik api pada lereng yang berbeda dari lokasi sebelumnya,” kata Septi.
Dia menambahkan, api pada titik baru tersebut lalu merembet ke arah Gunung Bromo yang tepat berada di samping kiri Gunung Batok. Selain itu juga mengarah ke kanan atau barat laut akibat angin yang kencang.
“Saat ini api masih dalam proses pemadaman, terutama pada bagian puncak Gunung Batok,” katanya.
Saat ini tim Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhut) TNBTS bersama MPA dan personel TNI Polri masih berusaha untuk melakukan pemadaman api di Gunung Batok.
Sebagian tim menuju area perbatasan antara Gunung Batok dengan Gunung Widodaren untuk membuat sekat bakar agar api tidak menyebar ke kawasan Widodaren. Sementara yang mengarah ke Gunung Bromo, vegetasi semakin berkurang.
“Sementara yang ke arah Gunung Bromo, vegetasinya semakin berkurang, dan api akan berhenti di Gunung Bromo yang tidak bervegetasi,” katanya.
Kebakaran yang terjadi di Gunung Batok tersebut, lanjutnya, tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang sedang melakukan ritual Yadnya Kasada.
Saat ini kawasan Gunung Bromo ditutup untuk aktivitas wisata karena sedang dilaksanakan ritual Yadnya Kasada.
“Api tidak mengganggu masyarakat yang sedang melakukan ritual Yadnya Kasada. Namun, kami mengimbau agar masyarakat menjauh dari titik api dan waspada serta tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan kebakaran,” katanya. (ant/saf/iss)