Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo Kapolri menyebut kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek yang terjadi saat rekayasa contraflow, menjadi bahan evaluasi untuk penanganan arus mudik ke depan agar tidak terjadi pengulangan.
“Kami juga tentunya harus melakukan evaluasi terkait adanya musibah yang terjadi di Kilometer 58 di jalur contraflow,” katanya dilansir Antara pada Senin (8/4/2024) malam.
Menurut Kapolri, hal yang harus dievaluasi salah satunya sosialisasi terhadap pengemudi kendaraan, agar betul-betul mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan.
“Dan ini tentunya menjadi evaluasi agar kita lebih masif lagi, mensosialisasikan terhadap pengemudi khususnya, terhadap pengguna jalan khususnya, agar betul-betul mempersiapkan diri dengan sebaiknya,” jelasnya
Kemudian, pencegahan agar kendaraan angkutan umum terhindar dari kecelakaan, dengan memastikan kondisi angkutan umum dalam keadaan prima. Termasuk sopir dan kondektur bus, dilakukan pemeriksaan tes urine dan tes kesehatan.
“Terkait dengan kendaraan-kendaraan umum, telah dipersiapkan berbagai pelayanan, apakah itu terkait dengan masalah tes urine, kemudian tes kesehatan,” katanya.
Dia menjelaskan, tes urine dilakukan untuk mengecek adanya penggunaan atau ada kandungan narkoba atau tidak, kemudian alkohol, dan juga kesehatan pengemudi sehingga saat membawa penumpang dalam keadaan prima.
Pada sisi lain, kata dia pula, tingkat kelelahan pengendara juga menjadi catatan yang perlu terus diingatkan kepada masyarakat. Jangan memaksakan diri terus berkendaraan apabila kondisi sudah lelah dan mengantuk.
“Ini juga kami ingatkan agar jangan dipaksakan, sehingga kemudian tentunya ini akan berdampak fatal apabila dipaksakan,” ujarnya.
Kapolri mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan cepat sampai tujuan sehingga mengabaikan alarm tubuh untuk istirahat.
“Pada waktunya istirahat tidak dipaksakan ingin cepat sampai tujuan, sehingga kemudian menimbulkan masalah,” tuturnya. (ant/saf/faz)