Jumat, 22 November 2024

Kanada Ikut Dukung Usulan Biden soal Gencatan Senjata di Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kendaraan pengangkut personel berlapis baja (APC) Israel beroperasi di dekat perbatasan Israel dengan Gaza di Israel selatan pada 29 Mei 2024. Foto: Reuters

Kanada pada Jumat (31/5/2024), ikut menyuarakan dukungan terhadap peta jalan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza yang diumumkan oleh Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS).

Justin Trudeau Perdana Menteri Kanada menegaskan kembali bahwa Kanada telah menyerukan gencatan senjata segera, peningkatan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan segera, dan pembebasan semua sandera.

“Usulan yang diajukan oleh @POTUS (Presiden of the United States–red) merupakan kesempatan untuk mengakhiri penderitaan dan kembalinya perdamaian. Semua pihak harus memanfaatkannya,” tulis Perdana Menteri Kanada itu di X merujuk kepada Presiden AS, seperti dilansir Antara, Sabtu (1/6/2024).

Sementara Melanie Joly Menteri Luar Negeri Kanada mengatakan, tingkat penderitaan warga akibat konflik Israel-Hamas sangat dahsyat dan harus diakhiri.

“Kanada telah menyerukan gencatan senjata segera selama berbulan-bulan – kekerasan harus dihentikan. Sandera harus dibebaskan dan Hamas harus meletakkan senjatanya,” tulisnya juga di X.

“Bantuan kemanusiaan tanpa hambatan harus diberikan kepada warga sipil Palestina. Kanada mendukung penuh usulan yang disampaikan @POTUS hari ini. Usulan itu harus diterima. Semua pihak harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengakhiri penderitaan warga dan membangun jalan menuju solusi dua negara,” tulis Joly.

Biden sebelumnya mengatakan bahwa Israel menawarkan kepada kelompok Hamas kesepakatan tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Jalur Gaza dan mengamankan pembebasan sandera yang ditawan di daerah kantong pesisir itu.

Presiden AS sendiri mengimbau Hamas untuk menerima kesepakatan tersebut, dan mendesak Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel untuk menghindari tekanan dari anggota koalisi pemerintahannya yang menentang rencana tersebut.

Diketahui Israel telah membunuh lebih dari 36 ribu warga Palestina di Gaza yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak memulai perangnya untuk membalas Hamas hampir delapan bulan lalu.Serangan brutal Zionis juga melukai lebih 82 ribu lainnya. Adapun serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan kurang dari 1.200 orang.

Sebagian besar wilayah Gaza berada dalam reruntuhan di tengah blokade Israel yang melumpuhkan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs