Sri Handayani gundah gulana. Ayahnya, Muhammad Toyib (80 tahun), dilaporkan pergi dari rumah di kawasan Pucang Sewu, Surabaya pada Minggu (17/11/2024) pagi.
Sri Handayani pun melaporkan hal ini ke Radio Suara Surabaya pada Minggu pagi sekira pukul 09.10 WIB.
Dia bercerita bahwa ayahnya memang mulai pikun, namun masih bisa mengingat nama anak-anaknya serta alamat rumahnya.
Sri Handayani mengungkapkan bahwa selama ini Kakek Toyib tinggal sendirian di Pucang Sewu, Surabaya.
“Tadi pagi pamit ke tetangga. Menitipkan kunci rumah,” cerita Sri Handayani ketika on air di Radio Suara Surabaya.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Radio Suara Surabaya, Kakek Toyib tampak mengenakan baju batik bercorak cerah, celana kain hitam, dan menenteng tas warna merah.
“Biasanya ke Solo. Soalnya ingin bertemu Pak Jokowi,” terang Sri Handayani.
Firasat Sri Handayani sangat presisi, benar 100 persen.
Ketika tiba di Stasiun Surabaya Gubeng, petugas membenarkan bahwa pria dengan ciri-ciri seperti Kakek Toyib, telah menaiki kereta dengan tujuan Stasiun Solo Balapan pukul 09.00 WIB.
Maka Sri Handayani pun bergegas ke Solo dengan menaiki mobil. Tak lupa ia juga berkoordinasi dengan pihak PT KAI agar mengamankan ayahnya jika sudah tiba di Stasiun Solo Balapan.
Sekira pukul 12.45 WIB, Sri Handayani berkabar ke Radio Suara Surabaya bahwa ayahnya telah diamankan petugas, dan telah diantar ke pos pengamanan di Stasiun Solo Balapan.
“Terima kasih bantuannya,” ujarnya.
Sri Handayani patut lega. Sebab upaya pencarian Kakek Toyib yang ingin berjumpa Joko Widodo Presiden RI ke-7 ini, membuahkan hasil manis.
Sri Handayani kembali memberi kabar pada Minggu siang menjelang sore pukul 14.34. Dia menyebut bahwa sang ayah telah bersamanya.
“Kami sudah bertemu beliau. Mbah Toyib ketemu,” tulis Sri Handayani sembari mengirimkan fotonya bersama sang ayah dan petugas KAI. (saf/ham)