PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter menyatakan pengadaan tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru dari China senilai Rp783 miliar telah memenuhi spesifikasi dan mengikuti prinsip-prinsip good corporate governance (GCG).
Setelah penandatanganan kontrak kerja sama pengadaan sarana KRL Baru antara KAI Commuter dengan CRRC Sifang pada, Rabu (31/1/2024), KAI Commuter akan mendatangkan tiga rangkaian sarana KRL dengan seri KCI-SFC120-V.
“Sarana KRL seri KCI-SFC120-V sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. KAI Commuter harus memenuhi persyaratan dengan mengajukan ke DJKA terlebih dahulu,” ucap Anne Purba Corporate Secretary KAI Commuter dalam keterangannya di Jakarta, yang dilansir Antara, pada Jumat (2/2/2024).
Kata Anne, proses itu dilakukan untuk memastikan semua spesifikasi teknis telah memenuhi syarat dan sesuai pemberlakuan untuk semua pengadaan prasarana KRL di KAI Commuter atau perkeretaapian yang ada di Indonesia.
Ia menjelaskan, KAI Commuter juga harus memastikan ketepatan waktu pengiriman agar pengguna commuter line dapat terlayani dengan baik.
“Ini juga menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, di mana kami harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan terus dilakukan,” ujarnya.
Dalam proses persiapan teknis, KAI Commuter terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL.
“Setelah proposal resmi dari J-TREC (produsen KRL Jepang) pada Oktober 2023 lalu, pihak produsen menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya,” ungkap Anne.
KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke Korea Selatan dan China yang juga memproduksi kereta cepat Whoosh.
“Setelah menerima proposal dari keempat pihak, hasil pembahasan proses pengadaan sarana KRL, CCRC Sifang (China) dapat memenuhi spesifikasi teknis dan ketepatan waktu sesuai dengan persyaratan serta harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya,” kata Anne.
Selain itu juga, ia mengungkapkan dari sisi reputasi dan rekam jejak, CRRC Sifang sudah bekerja sama dengan 28 negara di dunia dalam menyediakan sarana commuter electric multilple unit (EMU) dengan berbagai kondisi di negara masing-masing pengimpornya.
“Dalam kerja sama ini, KAI Commuter dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer knowledge untuk penanganan operasional ke depan,” ucap Anne.
Didiek Hartantyo Direktur Utama PT KAI (Persero) menyampaikan KAI Commuter saat ini melayani sebanyak 1,3 juta pengguna di seluruh area operasional.
“Untuk itu, harus memiliki sarana KRL yang handal agar masyarakat dapat terlayani dengan baik,” kata Didiek.
Usai penandatanganan kontrak kerja sama, Sun Yongcai Chairman of CRRC menyampaikan komitmen untuk memberikan kualitas sarana kereta terbaik ke Indonesia. Dan berharap setelah kereta cepat, sarana KRL bisa menjadi produk yang bisa diandalkan di Indonesia.
KAI Commuter menekankan proses pengadaan sarana KRL baru sebagai langkah dalam pemenuhan sarana KRL untuk mengakomodir pengguna Commuter Line (sistem transportasi angkutan cepat komuter berbasis Kereta Rel Listrik) Jabodetabek yang diharapkan 2 juta lebih pengguna per hari pada 2025.
Saat ini rata-rata volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sebanyak 870-950 ribu orang perhari. Pada Januari 2024 ini, tercatat volume tertinggi pada, Senin (2/1/2024), yaitu sebanyak 941.771 orang, dengan rata-rata volume sebanyak 877.846 orang setiap hari kerja. (ant/sya/bil/ipg)