Jumat, 22 November 2024

Jokowi Presiden Instruksikan Jajarannya Menekan Harga Obat dan Alkes

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan saat menyampaikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/5/2024). Foto: Antara Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan saat menyampaikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/5/2024). Foto: Antara

Joko Widodo Presiden pada Selasa (2/7/2024), memimpin rapat kabinet, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju hadir mengikuti rapat, di antaranya, Agus Gumiwang Kartasasmita Menteri Perindustrian (Menperin), dan Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes).

Dalam keterangannya sesudah rapat, Menkes mengatakan Presiden menginstruksikan jajaran anggota kabinet menekan harga alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan, supaya harganya setara dengan negara-negara lain.

“Bapak Presiden minta harga alkes dan obat itu sama dengan negara-negara tetangga. Kan sekarang di sini harga alkes dan obat mahal,” ujarnya.

Menurut Menkes, rapat itu juga membahas penyebab mahalnya harga obat dan alkes di Indonesia.

Budi Gunadi menyebut, faktor penyebabnya antara lain ada inefisiensi dari sisi jalur perdagangan.

“Supaya tidak ada peningkatan harga yang tidak perlu dalam pembelian alkes dan obat, perlu tata kelola yang lebih transparan dan terbuka,” sebutnya.

Lebih lanjut, Menkes mengungkapkan ada pembahasan mengenai pajak industri kesehatan.

Budi menjelaskan, pemerintah tengah berupaya mengatur pajak industri kesehatan bisa lebih efisien dan sederhana tanpa mengganggu pendapatan pemerintah.

Kemudian, rapat juga membahas koordinasi antara kementerian teknis dalam mendesain ekosistem industri.

“Misalnya kita beli 10 ribu USG, tentu kita ingin pabrik USG di sini. Nah, bea masuk USG nol persen kalau impor. Tapi, kalau ada pabrik dalam negeri, beli komponen layar elektronik, bahan bakunya malah dikenakan bea masuk 15 persen. Ini kan ada inkonsistensi,” tegas Budi.

Sebelumnya, Senin (26/6/2024), dalam Rapat Kabinet Paripurna, Presiden bersyukur karena daya saing Indonesia bisa meningkat cukup signifikan.

Tapi, dia menyinggung masih empat hal yang mendapat nilai lemah terkait ketersediaan infrastruktur.

Yaitu, infrastruktur bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang sains dan bidang teknologi.

Maka dari itu, Jokowi berharap pemerintah mendatang fokus meningkatkan sektor kesehatan dan pendidikan.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs