Minggu, 7 Juli 2024

JGW Indonesia-Prancis di Graha Unesa Fokus Penguatan Bidang Pendidikan Tinggi dan Riset

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Fabien Penone Duta Besar Prancis untuk Indonesia saat opening ceremony Joint Working Group (JWG) XIII RI-Prancis 2024, yang dilaksanakan di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, Rabu (3/7/2024). Foto: Humas Unesa

Ratusan delegasi dan jajaran pejabat pemerintah Indonesia dan Prancis menghadiri opening ceremony Joint Working Group (JWG) XIII RI-Prancis 2024, yang dilaksanakan di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, Rabu (3/7/2024) kemarin.

Agenda yang berlangsung hingga Jumat 5 Juli 2024 ini, mengusung tema “Fostering Indonesia-French Higher Education, Research, and Innovation Partnership for Advanced and Sustainable Future.”

Ir. Suharti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek mengatakan bahwa JWG yang dilaksanakan dua tahun sekali ini dimaksudkan untuk memperkuat kerja sama Indonesia-Prancis di bidang pendidikan tinggi, riset, dan inovasi, termasuk kebudayaan.

Ada ratusan delegasi dua negara mendiskusikan mengenai kerja sama yang sudah dilakukan dan merencanakan kerja sama yang akan dilakukan ke depan. Semua dibahas bersama-sama kedua belah pihak.

Suharti menjelaskan, melalui JWG, kerja sama Indonesia dan Prancis yang terjalin baik selama ini bisa semakin kokoh. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga riset dua negara pun bisa semakin kuat.

Diharapkan proses dan hasil (output dan outcome) pendidikan dapat menjadi semakin berkualitas. Juga semakin banyak hasil riset yang bisa digunakan di dua negara.

Aspek kerja sama melalui JWG ini difokuskan pada hal yang dibutuhkan untuk pembangunan nasional. “Jadi prioritas kita yaitu fokus untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tandasnya.

JWG dan MBKM

JWG sendiri menjadi momentum penguatan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). Pemerintah Prancis sudah membuka pintu pendidikan tinggi maupun riset di Prancis untuk menerima mahasiswa Indonesia yang belajar di sana melalui program MBKM, salah satunya IISMA maupun IISMAVO.

Fabien Penone Duta Besar Prancis untuk Indonesia, menyatakan rasa senangnya bisa mengkonkritkan kerja sama kedua negara, terutama di bidang pendidikan tinggi.

“Program seperti student mobility (pertukaran mahasiswa) tentu sangat penting bagi dua negara. Kami harap banyak mahasiswa Indonesia yang datang dan belajar di kampus kami, dan begitupun sebaliknya,” ujarnya.

Dia menekankan, kata kunci JWG yaitu penguatan kemitraanpartnership Indonesia dan Prancis yang sudah terjalin lama di bidang teknologi hingga agrikulturculture. Namun, kali ini, kerja sama difokuskan untuk menjawab tantangan mutakhir di bidang pendidikan, termasuk ekonomi digital hingga ilmu sosial.

“Kami sangat percaya apa yang kami bangun melalui kerja sama ini sangat penting untuk transformasi pendidikan dan percepatan pembangunan di dua negara. Atas urgensi itulah kami melibatkan banyak sekali delegasi dalam JWG ini,” tuturnya.

Sementara Prof Nurhasan, Rektor Unesa yang juga tuan rumah menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung penguatan kerja sama Indonesia-Prancis. Unesa, lanjutnya, juga memiliki visi untuk dapat semakin memperluas kerja sama internasional, salah satunya lewat kegiatan tersebut.

“Bidang potensial apa yang ada di Prancis dan apa yang ada di Indonesia bisa dikolaborasikan untuk sama-sama menjawab tantangan pendidikan melalui penguatan inovasi. Kalau bagi Indonesia, kita fokuskan untuk penguatan SDM mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” kata Cak Hasan, sapaan akrabnya. (bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Perahu Nelayan Terbakar di Lamongan

Surabaya
Minggu, 7 Juli 2024
31o
Kurs