Jumat, 22 November 2024

Jemaah Lansia dan Risiko Tinggi Diimbau Badal Lontar Jumrah

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Jemaah haji Indonesia melaksanakan lempar jumrah di Mina pada Senin (17/6/2024). Foto: Restu Indah suarasurabaya.net

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah lanjut usia dan risiko tinggi (risti) agar membadalkan lontar jumrah guna menjaga kesehatan dan keselamatan mereka.

“Jemaah haji dengan risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, serta jemaah yang sedang kurang sehat dan mengalami kelelahan diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar tenda Mina,” ujar Khalilurrahman Kepala Daerah Kerja Makkah dilansir dari Antara, Senin (17/6/2024).

Fase mabit (menginap) di Mina memasuki hari kedua. Jemaah haji Indonesia secara bergelombang melakukan lontar jamrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari Tasyrik.

Menurut Khalilurrahman, suhu di Mina juga sangat panas, di atas 40 derajat Celsius. Sementara perjalanan dari tenda Mina ke Jamarat juga lumayan jauh, sekitar empat kilometer.

“Jemaah dapat mewakilkan atau membadalkan pelaksanaan lempar jamrah kepada jemaah lain atau petugas,” kata dia.

Khalilurrahman meminta kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah KBIHU untuk mengkoordinasikan pelaksanaan badal lempar jumrah bagi jemaah binaan yang lansia, risti, disabilitas, sakit, kelelahan dan kurang sehat secara fisik.

Mabit di Mina menjadi tahapan terberat fase puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Sebab, jemaah tinggal lebih lama di tenda Mina.

Selain itu, jika di Arafah dan Muzdalifah jemaah relatif hanya berdiam di tenda, di Mina ada aktivitas lontar jumrah. Karenanya, ikhtiar menjaga kesehatan sangat diperlukan. Jemaah diimbau untuk tidak memaksakan diri dalam melontar jumrah. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs