Hadirnya terowongan baru atau tunnel penghubung Terminal Intermoda Joyoboyo menuju Kebun Binatang Surabaya (TIJ-KBS) dapat sambutan baik dari wisatawan.
Resmi beroperasi saat masa libur Nataru dimulai, Senin (23/12/2024) awal pekan lalu, terowongan itu mampu menarik 30 persen dari keseluruhan pengunjung harian.
Menurut Widiyana, warga Mojokerto yang berlibur ke Surabaya hari ini, perjalanannya tidak sia-sia. Tiket normal masuk KBS yang seharga Rp15.000 sudah sekaligus merasakan pengalaman baru lewat terowongan sepanjang 160 meter, yang dihiasi video mapping dan dinding bergambar satwa itu.
“Tunnelnya bagus, ada video mapping satwa, anak-anak kecil sangat suka. Saya pikir lewat terowongan bakal panas dan pengap, ternyata dingin. Lebih baik lewat tunnel baru, dari pada dulu muter lewat trotoar,” katanya di sela liburan, Rabu (25/12/2024).
Sama halnya dengan Pramita warga Tandes Surabaya, yang mengapresiasi hadirnya fasilitas baru itu tanpa ada kenaikan tiket. Ia juga berharap wacana potongan harga khusus pengunjung ber-KTP Surabaya segera diterapkan.
“Bagus ya ternyata dan murah karena enggak perlu bayar tambahan. Bahkan kalau diskon buat warga Surabaya jadi diberlakukan, ya akan lebih murah lagi dari Rp15.000 (tiket masuk KBS yang sekarang berlaku),” bebernya.
Sementara menurut kaca mata Khusnul seorang pecinta pameran seni, terowongan baru KBS cukup memenuhi sudut pandang anak muda tentang tempat wisata estetik.
“Senang sih ada nuansa baru, yang kalau KBS biasanya orang mikirnya cuma buat lihat satwa, ternyata ada spot estetik seperti di pameran-pameran seni, karena video mapping terowongan yang dibuat warna-warni,” tandasnya.
Terpisah Sahroni Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) memastikan tidak ada kenaikan harga pascadibukanya terowongan baru, mau pun dalam rangka libur panjang Nataru.
Sedangkan wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memberi potongan khusus warga, akan diterapkan 2025 setelah pembahasan selesai.
“Masih menjadi kajian bersama antara KBS dengan pemkot. Masih perumusan. Masih digodok nanti tentukan formulasi mana yang optimal. Insyaallah tahun depan (diterapkan),” tutupnya. (lta/bil/faz)