Pernyataan Joko Widodo Presiden yang meminta maaf pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan, di Istana Merdeka, Kamis (1/8/2024), mendapat reaksi beragam dari masyarakat.
Ada yang menilai itu ungkapan kerendahhatian Jokowi, dan ada yang menganggap itu cuma pencitraan karena tidak jelas untuk hal apa Presiden meminta maaf.
Ari Dwipayana Koordinator Staf Khusus Presiden mengatakan, permintaan maaf yang disampaikan Kepala Negara merupakan wujud nilai-nilai luhur agama dan adab ketimuran.
“Konteks penyampaiannya juga di forum Zikir dan Doa Kebangsaan yang dihadiri berbagai tokoh lintas agama dan masyarakat, dalam rangka menyambut Bulan Kemerdekaan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Walau berdasarkan hasil berbagai survei menunjukan tingkat kepercayaan dan kepuasan masyarakat pada kinerja pemerintah periode 2019-2024 masih tinggi, Ari menyebut Jokowi tetap menyadari sebagai manusia biasa yang tidak sempurna.
“Sikap seperti itu merupakan manifestasi kerendahhatian seorang pemimpin,” imbuhnya.
Sekadar informasi, Jokowi meminta maaf kepada masyarakat atas kesalahan dan kekurangannya bersama Ma’ruf Amin Wakil Presiden, menjelang berakhir masa jabatannya.(rid/iss)