Prancis Turut Suarakan Embargo Senjata ke Israel: Solusi Hentikan Konflik Timur Tengah
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 13:50 WIB
Serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara, telah merenggut nyawa setidaknya 22 orang, termasuk wanita dan anak-anak. Insiden ini terjadi saat pasukan Israel melancarkan serangan darat di wilayah tersebut.
Pada Sabtu (12/10/2024), saat jumlah korban terus meningkat, militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk di Gaza utara, khususnya di dekat Jabalia, untuk mengungsi ke selatan.
Menurut laporan Al Jazeera, serangan mematikan ini dilancarkan seminggu lalu dengan klaim untuk mencegah kelompok Hamas berkumpul kembali. Tapi lembaga amal internasional Doctors Without Borders (MSF) menyatakan bahwa serangan ini telah menjebak ribuan warga sipil Palestina.
Hamas mengecam serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pembantaian. Dalam pernyataan mereka, Hamas menilai serangan ini sebagai upaya untuk “menghukum penduduk atas ketahanan dan penolakan mereka terhadap pengungsian.”
Menurut laporan WAFA, pada Jumat (11/10/2024) malam jet tempur Israel menargetkan sebuah blok apartemen di Jabalia. Serangan ini menghancurkan empat rumah berpenghuni dan mengakibatkan 22 kematian.
Setidaknya 30 orang lainnya terluka, dan 14 orang masih dilaporkan hilang, diyakini terjebak di bawah reruntuhan.
Rumah Sakit Kamal Adwan di utara dilaporkan hampir kehabisan bahan bakar, sementara staf menyatakan bahwa tentara Israel telah memerintahkan mereka untuk meninggalkan fasilitas tersebut. (saf/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
