Militer Israel dilaporkan kembali melanggar gencatan senjata dengan Hizbullah sebanyak sepuluh kali pada Sabtu (21/12/2024) kemarin. Sehingga total pelanggaran yang tercatat sejak kesepakatan diberlakukan 25 hari lalu mencapai 285 kasus.
Data ini dihimpun oleh Anadolu berdasarkan laporan dari Kantor Nasional Lebanon.
Menurut laporan yang dirilis oleh kantor berita tersebut, pelanggaran pada Sabtu (21/12/2024) terkonsentrasi di wilayah distrik Tyre di Provinsi Selatan, serta distrik Marjayoun dan Bint Jbeil di Provinsi Nabatieh.
Dilansir dari Antara pada Minggu (22/12/2024), jenis pelanggaran yang terjadi meliputi penembakan artileri, penyusupan oleh personel dan kendaraan militer, perusakan kebun lemon, penghancuran rumah dan bangunan, penerbangan pesawat tempur dan drone, hingga pendirian pos pemeriksaan militer.
Di distrik Tyre, pasukan Israel melakukan operasi perusakan kebun lemon di dekat markas besar Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) di Naqoura.
Di Naqoura, tentara Israel menghancurkan sejumlah bangunan dan rumah serta mendirikan pos pemeriksaan militer permanen di lokasi yang sebelumnya dikuasai oleh tentara Lebanon dekat pelabuhan nelayan.
Di distrik Bint Jbeil, pesawat tempur dilaporkan terbang rendah.
Militer Israel juga menargetkan pinggiran Hanin dengan lima tembakan artileri sembari meledakkan beberapa rumah di daerah tersebut.
Di distrik Marjayoun, sebuah drone Israel terbang rendah di atas Khiam, Burj Al-Muluk, Qlayaa, Jdeidet Marjayoun, Dibbine, dan Blat, serta di dataran Marjayoun.
Sementara itu, sekitar 20 personel militer Israel ditempatkan di pintu masuk Deir Mimas dengan kendaraan militer dan buldoser.
Setidaknya 30 orang tewas dan 37 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku pada 27 November, menurut data Anadolu yang mengacu pada angka dari Kementerian Kesehatan Lebanon.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel diwajibkan menarik pasukannya ke selatan Garis Biru, perbatasan de facto, secara bertahap, sementara tentara Lebanon harus dikerahkan di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 4.000 korban jiwa dan lebih dari 16.500 korban luka tercatat akibat serangan Israel di Lebanon, menurut otoritas kesehatan Lebanon. Lebih dari 1 juta orang telah mengungsi. (ant/vin/saf/ham)