Jumat, 22 November 2024

Israel Batalkan Serangan Skala Besar ke Rafah Setelah Berbicara dengan AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Joe Biden Presiden Amerika Serikat (kiri) bersama Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel. Foto: Israel GPO Joe Biden Presiden Amerika Serikat (kiri) bersama Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel. Foto: Israel GPO

Israel dilaporkan berencana membatalkan serangan besar-besaran ke Rafah di Jalur Gaza setelah melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS), dan memilih hanya akan melakukan serangan ke target yang sudah ditentukan.

Menurut laporan The Telegraph, seorang pejabat senior AS yang tak disebutkan namanya menyebut Israel tengah mempertimbangkan peringatan dari Negeri Paman SAM yang sudah berminggu-minggu memperingatkan mereka supaya tidak melakukan operasi besar-besaran di Rafah.

“Bisa dikatakan bahwa Israel telah memperbarui rencana mereka. Mereka telah memikirkan banyak kekhawatiran yang telah kami (AS) sampaikan. Ini adalah diskusi dan percakapan yang sedang berlangsung. Ini konstruktif,” kata sang pejabat seperti dilansir Antara, Kamis (23/5/2024).

Ia merujuk pernyataan itu pada pertemuan antara Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel dan Jake Sullivan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih di Yerusalem pekan lalu.

Sullivan minggu lalu berkunjung ke Arab Saudi dan Israel. Selama lawatannya itu, ia melakukan pertemuan dengan Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, Putra Mahkota dan Perdana Menteri Saudi serta pimpinan Israel.

Sebelumnya pada Mei, Departemen Pertahanan AS memastikan laporan media bahwa pemerintahan Biden menangguhkan pengiriman bom seberat 1.800 – 2.000 pon dan bom seberat 500 – 1.700 pon ke Israel.

Penangguhan itu dilakukan setelah Israel diduga memulai operasi militer terbatas di Rafah sambil mengumumkan rencananya untuk melanjutkan operasi darat besar-besaran di wilayah itu.

Pada awal Mei, Joe Biden Presiden AS dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa Washington tidak akan memasok senjata ke Israel jika militer negara Yahudi itu menyerang Rafah.

Pada 7 Mei dini hari, angkatan bersenjata Israel melancarkan serangan yang disebutnya sebagai “operasi melawan teroris” di Rafah timur dan menguasai sisi Gaza pada perlintasan perbatasan dengan Mesir.

Belakangan pada pekan itu, media Israel melaporkan bahwa kabinet militer Israel telah menyetujui perluasan operasi darat. Pihak berwenang Israel mengatakan operasi itu bertujuan untuk melenyapkan sisa batalion gerakan Palestina Hamas di Jalur Gaza. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs