David Cameron Menteri Luar Negeri Inggris, Jumat (23/2/2024) waktu setempat, menolak dan menyebut rencana Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel untuk Gaza pascaperang “tidak akan berhasil.”
“Jika Anda memikirkannya dari kedua sisi, Israel perlu melihat bahwa keamanannya terjamin. Rakyat Palestina perlu melihat adanya prospek sebuah negara Palestina sehingga mereka dapat hidup bermartabat,” ucap Cameron seperti dilansir Antara, Sabtu (24/2/2024).
Pernyataan itu muncul setelah Netanyahu mengusulkan pada Kabinetnya, sebuah rencana untuk mengendalikan secara penuh keamanan di Gaza oleh Israel, dan penutupan badan UNRWA sebagai bagian dari rencananya ketika perang selesai.
“Kedua hal itu adalah kuncinya, dan jika hal tersebut tidak ada dalam rencana maka saya tidak yakin rencana itu akan berhasil,” imbuhnya.
Ia menambahkan cakrawala politik baru diperlukan bagi rakyat Palestina sehingga mereka dapat melihat jalan menuju solusi dua negara.
“Tapi kami akan membutuhkan mereka yang bertanggung jawab atas tanggal 7 Oktober, yaitu kepemimpinan Hamas, untuk meninggalkan Gaza dan kami perlu melihat infrastruktur teror itu dibongkar,” tambahnya.
Sementara saat disinggung soal penangguhan ekspor senjata dan kekhawatiran ikut terlibat dalam kejahatan perang Israel terhadap warga, Cameron hanya menjelaskan bahwa Inggris memiliki salah satu sistem yang paling ketat untuk ekspor senjata ke mana pun di dunia.
“Dan semuanya harus terjadi mengingat posisi hukum humaniter internasional, yang kami kaji secara rutin dan akan terus kami lakukan,” pungkasnya. (ant/man/bil/ipg)