Jumat, 22 November 2024

Indonesia Kembangkan Ternak Sapi di Tiga Wilayah untuk Tekan Impor Daging

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Petugas memeriksa mulut ternak sapi yang dibawa pedagang di Ponorogo. Foto: Antara

Ma’ruf Amin Wakil Presiden mengemukakan Indonesia berpeluang menekan impor daging sapi melalui pengembangan peternakan sapi di Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kita kan punya wilayah-wilayah yang cukup besar di Sulawesi, Kalimantan, NTT. Ada padang-padang rumput yang luas, saya kira kita swasembada lah,” kata Ma’ruf Amin dilansir Antara, Kamis (29/2/2024).

Ia mengatakan, otoritas terkait di Indonesia telah memulai proses perencanaan dalam pengembangan ternak sapi di Kalimantan, Sulawesi, dan NTT yang diharapkan mampu mengurangi impor daging sapi.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah memutuskan, volume impor daging lembu (sapi) untuk 2024 sebesar 145.250,60 ton berdasarkan hasil penghitungan ulang volume impor daging lembu konsumsi reguler.

Dikatakan Ma’ruf, Kementerian Pertanian (Kementan) juga sedang mengembangkan proyek pembiakan sapi biru asal Belgia untuk menyokong swasembada daging.

Dalam sejarahnya, sapi biru Belgia atau Belgian Blue merupakan perkawinan antara sapi Shorthorn atau Durham dengan sapi lokal Belgia. Sapi hasil persilangan ini memiliki warna kulit kebiruan sehingga disebut dengan Belgian Blue.

Menurut Ma’ruf sapi berpostur bongsor itu memiliki bobot yang serupa sapi jenis Limosin.

Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada daging sapi pada 2026 melalui berbagai upaya percepatan peningkatan populasi sapi. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs