Menuju tahun 2025, Dr Makroen Sanjaya praktisi televisi nasional menyebut Indonesia akan menghadapi tantangan literasi digital.
Menurutnya, ini akan menjadi tantangan besar terlebih indeks literasi digital Indonesia masih yang terendah di dunia yakni, 3,5 dari skala 5.
“Salah satu langkah yang bisa menyelamatkan Indonesia dari tantangan literasi digital adalah pendidikan,” terangnya saat dihubungi suarasurabaya.net, Senin (16/12/2024).
Makroen mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengalami kesenjangan digital di masyarakat yang dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya, pendidikan, ekonomi, hingga geografi.
Pria yang juga Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta itu mencontohkan beberapa kasus yang terjadi di Indonesia akibat kurangnya literasi digital.
“Salah satunya ini judi online. Ekonomi masyarakat hancur karena judol. Ini membuktikan bahwa masyarakat pada stratat tertentu belum siap dalam memanfaatkan teknologi,” ungkapnya.
Sementara itu, lanjut Makroen, hukum di Indonesia pun belum berlaku secara tegas dalam memberantas pelaku-pelaku judol yang merugikan negara.
“Maka, dalam hal ini, selain pemerintah, masyarakat juga harus berdaya dalam mengontrol diri. Ini salah satu upaya kita untuk bisa mengubah keadaan,” tutupnya. (kir/saf/ipg)