Para ilmuwan dalam data terbaru jam atom mengungkapkan bahwa kecepatan rotasi Bumi kemungkinan melambat, sehingga hari menjadi lebih panjang.
Dilansir Antara dari situs timeandate.com, jam atom merupakan sejenis jam yang menggunakan frekuensi resonansi atom sebagai penghitungnya.
Pada Juni 2022 lalu, Bumi mengalami rotasi tercepat sehingga hari berlangsung paling singkat yang pernah tercatat. Namun, sejak saat itu trennya terbalik dan untuk pertama kali dalam tujuh tahun, rata-rata hari berlangsung lebih lama pada 2023.
Prediksi menunjukkan bahwa perlambatan itu kemungkinan berlanjut hingga 2025, ketika durasi hari bertambah 1,63 milidetik pada Maret 2025, atau hari paling lama sejak Maret 2019.
Berdasarkan Layanan Sistem Rotasi dan Referensi Bumi Internasional tentang data durasi hari mencatat bahwa bertambah atau berkurangnya durasi hari didasarkan pada selisih antara 86.400 detik (24 jam) dan waktu yang diperlukan Bumi untuk menyelesaikan satu putaran penuh pada porosnya terhadap Matahari.
Namun, prediksi tentang perubahan kecepatan rotasi Bumi sulit dilakukan karena pergerakan kompleks inti bumi, lautan, atmosfer, dan faktor lainnya. (ant/azw/bil/faz)