Rabu, 18 September 2024

IKN Akan Jadikan Sistem Kedaruratan Command Center 112 Surabaya Percontohan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kemenko Polhukam saat kunjungi CC 112 Surabaya, Selasa (10/9/2024). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadikan sistem kedaruratan milik Call Center 112 Kota Surabaya sebagai percontohan.

Rencana itu diawali kunjungan kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI) di Surabaya, Selasa (10/9/2024) lalu.

Agus Hebi Djuniantoro Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menyebut, kunjungan kerja itu untuk mempelajari Call Center (CC) 112 untuk diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Jadi nanti di IKN akan dibentuk seperti 911 juga untuk kedaruratan, dan mereka sangat salut dengan Surabaya, karena mereka baru melihat ternyata hanya Surabaya yang terintegrasi dan ada kolaborasi antar OPD (organisasi perangkat daerah),” kata Hebi, Kamis, (12/9/2024).

Alasan CC 112 dicontoh, menurut Hebi karena punya response time kedaruratan kurang dari tujuh menit.

“Nah, ini baru ada di Indonesia, yaitu di Surabaya. Mereka akan menerapkan itu di IKN nantinya,” ungkap Hebi.

Selain itu, faktor lainnya sistem kedaruratan CC 112 bisa mendeteksi pelaku tindak kriminal juga daftar pencarian orang (DPO) melalui kamera CCTV.

Untuk diketahui ada 2.200 kamera CCTV yang terhubung dengan CC 112. Hal ini mendukung program pemkot, yakni kelurahan tanggap bencana yang tesebar di seluruh kecamatan se-Surabaya.

Sementara mitigasi yang akan diterapkan di IKN yaitu, keselamatan di lingkungan istana presiden dan lingkungan pemerintahan di IKN.

Hebi menyarankan perlu ada jalur evaluasi kota, sebagai petunjuk arah kepada warga saat terjadi bencana di IKN.

“Semisal nanti ada gempa dan sebagainya, itu sudah ada tuntunan ke mana warg harus menuju. Kalau nanti sampai belok ke kanan, kemudian di kanan mendekati bencana itu sudah ada warning (peringatanya),” sebutnya.

Ke depan CC 112 juga akan meningkatkan berbagai sarana dan prasarana (sarpras). Mulai jaringan koneksi, komputer, alat deteksi benda di udara hingga early warning system (EWS) untuk gempa bumi.

“Karena peralatan ini kan sudah dari tahun 2016 ya. Jadi harus diperbarui komputernya, sistem komunikasinya, kemudian juga akses masuk ke CC 112. Kemarin juga sudah komunikasi dengan penyedia 112 supaya ada Whatsapp (WA) bisnis khusus layanan 112, ketika nantinya tidak bisa terkoneksi, bisa melalui WA ini,” tandasnya. (lta/bil)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Rabu, 18 September 2024
23o
Kurs