Jumat, 22 November 2024

Ibadat Jumat Agung di Gereja Katedral Surabaya Berlangsung Khusyuk, Diikuti 4.000 Jemaat

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Suasana ibadat Jumat Agung di Gereja Katedral Surabaya, nampak kekhusyukan ribuan jemaat saat prosesi doa, Jumat (29/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net Suasana ibadat Jumat Agung di Gereja Katedral Surabaya, nampak kekhusyukan ribuan jemaat saat prosesi doa, Jumat (29/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Ibadat Jumat Agung di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus atau Katedral Surabaya yang berlangsung pada sore ini berjalan dengan khusyuk, Jumat (29/3/2024). Jemaat yang hadir diperkirakan mencapi 4.000 orang.

Ibadat Jumat Agung di sesi pertama ini dimulai pada pukul 15.00 WIB. Kemudian dilanjutkan pada sesi kedua pada pukul 19.00 WIB.
Pantauan suarasurabaya.net, jemaat yang hadir mulai dari orang tua, pemuda hingga anak kecil. Mereka secara khusyuk mengikuti ibadat Jumat Agung ini.

Sebagai informasi ibadat Jumat Agung, merupakan pengenangan sengsara dan wafatnya Yesus Kristus. Kata Romo Yosef Eko Budi Susilo Administrator Keuskupan Surabaya ada tiga hal yang direnungkan dalam ibadat hari ini.

“Merenungkan sabda, penghormatan salib, lalu juga komuni. Kalau maknanya Jumat Agung itu kita merenungkan jalan salib Tuhan. Merenungkan sengsara Tuhan Yesus,” katanya.

Romo Yosef Eko Budi Susilo Administrator Keuskupan Surabaya waktu ditemui usai ibadat Jumat Agung, (29/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net
Romo Yosef Eko Budi Susilo Administrator Keuskupan Surabaya waktu ditemui usai ibadat Jumat Agung, (29/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Romo Yoesf Eko mengatakan, perenungan kesengsaraan Tuhan Yesus ini untuk memaknai pengorbanan dalam keselamatan dan penebusan dosa manusia.

“Tapi sengsara Tuhan Yesus ini semuanya itu untuk keselamatan manusia untuk menebus dosa-dosa manusia,” jelasnya.

Selain itu, pada paskah tahun ini Orang Muda Katolik Katedral menggelar Visualisasi Jalan Salib yang berlangsung pada pukul 08.00 WIB

Visualisasi Jalan Salib ini sebagai wujud penghayatan iman dan mengajak umat untuk semakin menghayati kisah sengsara Yesus. Dalam ibadat tadi juga dibacakan kisah tersebut.

Dalam prosesi ini, jemaat diajak untuk menghormati salib sebagai lambang penderitaan tetapi juga kemenangan.

Prosesi komuni atau penerimaan tubuh kristus yang diterima jemaat orangtua hingga orang dewasa di Gereja Katedral Surabaya, Jumat (29/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net
Prosesi komuni atau penerimaan tubuh kristus yang diterima jemaat di Gereja Katedral Surabaya, Jumat (29/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Kemudian setelah serangkaian doa Jumat Agung dilakukan, ada pemberian komuni atau penerimaan tubuh kristus yang diterima jemaat.

Di akhir, Romo Yosef Eko menyampaikan pesan khusus kepada umat dalam Tahun Paskah 2024 ini. Ia berharap kepada umat jangan merasa sendiri dalam menghadapi masalah.

“Ketika punya masalah diajak untuk berharap. Jangan merasa sendirian meskipun sering kita merasa ditinggalkan. Dengan perayaan sengsara wafatnya Tuhan Yesus itu kita memiliki harapan bahwa kita tidak sendirian, bahwa Tuhan akan menemani, dan dalam kesetiaan, Tuhan pasti membantu,” tandasnya.(wld/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs