Jumat, 28 Februari 2025

Hujan Reda, Wali Kota Pastikan Genangan di Jalan Raya Surabaya Berangsur Surut

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
PMK saat menyedot banjir di jalan raya yang tergenang, Selasa (24/12/2024) malam. Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Hujan lebih dari empat jam mengguyur Surabaya akhirnya mereda sekitar pukul 19.00 WIB. Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan jalanan yang tergenang sudah surut usai disedot mobil Pemadam Kabakaran (PMK).

Sejumlah titik terutama area Surabaya Selatan, lanjutnya paling banyak tergenang. Salah satu penyebabnya, sungai tidak mampu menampung aliran air karena debit air penuh.

“Sampai Sungai Wonorejo itu ketinggian rumah pompa 185 (sentimeter). Ini baru sejarah yang terjadi di kota Surabaya Sampai tingginya 185,” kata Eri, Selasa (24/12/2024).

Tapi sejak intensitas hujan mereda, Eri menyebut, debit air sungai-sungai mulai berkurang dan bisa menampung genangan di titik sekitarnya.

“Karena itulah Surabaya ini dia cepat (surut). Ketika hujan sungainya melimpah sungai Jagir dan sungai Surabaya sudah tidak bisa menampung air, maka terjadi genangan. Tapi ketika Sungai Jagir ini hujannya sudah berkurang atau hujan reda, sungainya mengalir lagi, maka air bisa masuk ke sungai lagi dan kita bisa lihat Surabaya sudah mulai surut,” bebernya lagi.

Penuhnya debit air dipengaruhi hujan deras dan banjir yang mengguyur kota-kota sekitar, Mojokerto hingga Jombang.

“Karena kali Surabaya dan kali Jagir ini itu menampung air dari posisi Jombang, Mojokerto yang sebelum ke laut dia melewati Surabaya,” imbuhnya.

Ia memastikan tidak ada ruas jalan yang masih tergenang banjir malam ini, setelah disedot PMK.

“Tapi saya juga minta tolong ada di depan SMP 30 itu aliran air sungainya kali Jagir kan meluap ke jalan raya, sudah kita tanggul tapi di atasnya kali Jagir ada rumah-rumah liar tidak berizin yang ada di atas saluran. Lah tanggulku dijebol sama rumah-rumah itu, sehingga kali Jagir meluap lagi ke jalan raya,” tuturnya.

Ia minta BBWS membantu menertibkan rumah-rumah yang dibangun di atas saluran agar tidak terulang mengakibatkan tanggul jebol dan air meluap ke jalan.

“Kali Jagir tidak nampung, agar tidak ke jalan saya kasih batu kumbung untuk nahan, tapi rumah yang di atas kali Jagir tanggul-tanggul kebanjiran, akhirnya jebol tanggulku,” tandasnya. (lta/kir/ipg)

Berita Terkait

NOW ON AIR SSFM 100

Radityo Jufriansah

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Jumat, 28 Februari 2025
31o
Kurs