Sabtu, 5 Oktober 2024

Hari Pustakawan Nasional: Tantangan Tingkatkan Literasi dan Minat Baca ke Depan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi mengambil buku di perpustakaan. Foto: iStock

Hari ini, tepat tanggal 7 Juli 2024 diperingati sebagai Hari Pustakawan Nasional untuk mengapresiasi peran para profesional yang bertugas mengelola dan melayani para pengunjung perpustakaan di Indonesia.

Meski demikian, Bambang Prakoso Adhi selaku Pelatih Para Pustakawan menilai profesi yang digelutinya itu pada era saat ini masih jarang dikenal masyarakat.

Padahal menurutnya, pustakawan tidak hanya sekedar menata buku di perpustakaan, tetapi juga berfungsi sebagai agen perubahan. Selain itu, di era saat ini tantangan seorang pustakawan justru sangat besar untuk meningkatkan minat baca, dan menggerakan literasi masyarakat yang rendah.

“Riset menunjukkan bahwa Indonesia selalu berada di posisi terendah dalam hal literasi. Ini karena belum banyak orang yang minat membaca, apalagi menjadikannya sebagai budaya,” ujar Bambang yang juga Ketua Yayasan Iqro Semesta kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (7/7/2024).

Karenanya, Bambang menjelaskan pustakawan pada saat ini sebagai agen perubahan punya tugas mengajak masyarakat menjadikan membaca sebagai budaya. Caranya, bisa dengan menyediakan spot untuk membaca diluar perpustakaan.

“Minat baca bisa tumbuh jika ada buku yang tersedia. Jika minat sudah ada, membaca akan menjadi kebiasaan, dan akhirnya bisa menjadi budaya yang diwariskan turun-temurun,” tambahnya.

Diam mencontohkan upaya memberdayakan komunitas melalui perpustakaan, Bambang dan timnya mendirikan Taman Baca Masyarakat di Sidoarjo dengan koleksi sekitar 4.000 buku.

“Kami juga mengembangkan ATM (Anjungan Tunai Membaca) di berbagai gang warga, agar akses bacaan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga turut mengapresiasi banyaknya perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), hingga Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang membuka ilmu perpustakaan dan informasi.

Dengan seluruh upaya tersebut, Bambang berharap pustakawan bisa terus berperan sebagai agen perubahan dalam meningkatkan literasi dan minat baca di Indonesia.

“Kami berharap peran pustakawan bisa semakin diakui dan didukung oleh masyarakat, agar literasi di Indonesia bisa meningkat,” tutupnya. (bil/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Sabtu, 5 Oktober 2024
28o
Kurs