Jumat, 22 November 2024

Hari Donor Darah Sedunia Sebagai Wujud Gerakan Kemanusiaan Modern

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Dokumen - Sejumlah pendonor terus berdatangan di hari Donor Darah Sedunia, Rabu (14/6/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Hari ini, Jumat, 14 Juni 2024 seluruh negara kembali memperingati Hari Donor Darah Sedunia mengusung tema “20 Years of Celebrating Giving: Thank You Blood Donors!”

Sementara itu Indonesia juga ikut memperingatinya dengan mengusung tema “Berikan darahmu, berikan plasmamu, bantu kehidupan, bantu sesama” sebagai wujud gerakan kemanusiaan modern.

Momen bersejarah ini ditetapkan secara resmi sebagai peringatan tahunan pada 2005 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), setelah sebelumnya dideklarasikan oleh para menteri kesehatan di seluruh dunia sebagai wujud gerakan kemanusiaan modern pada medio 2004.

Dilansir dari laman WHO, seperti dikutip Antara, dalam deklarasi tersebut para menteri kesehatan seluruh dunia bersepakat memilih tanggal 14 Juni karena merupakan hari kelahiran dari Karl Landstenir.

Karl Lendstenir merupakan seorang dokter dan ahli biologi asal Austria yang berhasil menemukan sistem golongan darah manusia A, B, dan O pada tahun 1900. Atas penemuan tersebut Karl mendapat penghargaan Nobel Fisiologi, dan juga mempedomani penemuan-penemuan lainnya termasuk keamanan transfusi darah.

Pemerintah Indonesia juga berpartisipasi memperingati Hari Donor Darah Sedunia melalui ragam kegiatan sosial sebagai wujud gerakan kemanusiaan modern.

Bahkan jauh sebelumnya, Kementerian Kesehatan Indonesia telah membuktikan komitmennya mendukung gerakan kemanusiaan dunia tersebut melalui pendirian Palang Merah Indonesia (PMI) pada tahun 1945.

Dengan semangat kemanusiaan dan bekal perkembangan ilmu pengetahuan itu pula Pemerintah Indonesia mendorong PMI untuk terus bertransformasi menyempurnakan upaya pemenuhan kebutuhan darah bagi masyarakat domestik, ataupun global hingga saat ini.

Berdasarkan standar WHO kebutuhan darah minimal di suatu negara adalah 2 persen dari jumlah penduduk. Di Indonesia dengan populasi sekitar 280 juta jiwa maka kebutuhan darah minimal adalah 5,6 juta kantong per tahun.

Dari kebutuhan minimal tersebut diketahui berdasarkan data Kementerian kesehatan RI pada tahun 2023, jumlah produksi darah dan komponennya secara nasional telah berhasil mencapai 4,1 juta kantong dari 3,4 juta donasi.

Dengan segala sumber daya yang dimiliki saat ini maka, Jusuf Kalla Ketua Umum PMI mengatakan bahwa tahun ini pihaknya siap mulai mengembangkan pemanfaatan plasma darah.

PMI saat ini setidaknya sudah berhasil mengumpulkan 100.000 liter plasma dari 18 Unit Donor Darah (UDD) yang siap di alih daya produksi ke fasilitas pembuatan obat atau toll-manufacturing untuk mengobati kondisi kronis langka, termasuk gangguan auto imun dan hemofhilia.

Dalam konteks global, pemberian layanan kesehatan keliling yang di dalamnya juga melangsungkan transfusi darah bagi para pengungsi Palestina, di Kamp Khan Younis, Jalur Gaza sejak Februari 2024, menjadi salah satu wujud eksistensi Pemerintah Indonesia melalui PMI dalam menegakkan nilai sosial-kemanusiaan di kancah dunia.

Secara umum PMI menilai salah satu fokus peringatan Hari Donor Darah Sedunia tahun ini yakni meningkatkan peran serta pemerintah untuk berkomitmen dalam mencukupi kebutuhan darah dan produk darah yang aman, berkualitas dan berkelanjutan yang berasal dari 100 persen penyumbangan darah sukarela tanpa bayaran.(ant/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs