Jumat, 22 November 2024

Hamas Tolak Negosiasi Apapun Setelah Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Anak-anak di Gaza berjalan diatas reruntuhan akibat serangan Israel selama berbulan-bulan di Jalur Gaza. Foto: Antara

Kelompk perlawanan Hamas menyatakan kepada mediator bahwa pihaknya tidak akan berpartisipasi dalam negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza, atau kesepakatan pertukaran tahanan, pascaserangan Israel di Rafah, kota paling selatan Gaza, pada Minggu (26/5/2024).

Melansir Antara, sikap itu disampaikan seorang sumber Hamas pada, Senin (27/5/2024). Kepada kantor berita Xinhua, sumber itu mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai respons terhadap serangan militer Israel ke tenda-tenda kamp pengungsi di wilayah Rafah barat laut.

Serangan Israel tersebut diketahui menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka. Sumber itu juga menuturkan bahwa pimpinan Hamas belum menerima pemberitahuan resmi dari mediator di Mesir atau Qatar, mengenai dimulainya kembali perundingan.

Sebelumnya, otoritas kesehatan di Gaza melalui pernyataan pers menyatakan sedikitnya 45 warga Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, tewas dalam serangan udara Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di dekat Kota Rafah.

Osama Hamdan pejabat senior Hamas dalam sebuah konferensi pers di Beirut pada Senin mengatakan, bahwa Israel tidak akan menerima para sandera “kecuali sesuai dengan persyaratan yang disampaikan kepada para mediator.”

Hamdan menambahkan bahwa persyaratan Hamas untuk mencapai kesepakatan, termasuk gencatan senjata permanen, tidak berubah. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs