Yahya Cholil Staquf Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meragukan langkah politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Meskipun skeptis terhadap arah politik dari partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu, ia menilai keputusan itu baik.
“Saya kira itu baik saja, cuma benar apa tidak, karena kemarin juga sudah bikin Sekretariat Bersama (dengan Gerindra) tapi nyatanya begitu (bubar),” katanya saat berada di Kantor PBNU Kota Surabaya, pada Senin (19/8/2024).
Berkaca dari langkah sebelumnya, ia merasa masih ada keraguan dalam pergerakan PKB saat ini.
“Sekarang menyatakan koalisi, nanti nyatanya bagaimana,” imbuhnya.
Saperti diketahui, langkah PKB bergabung dengan pemerintah Prabowo-Gibran itu disampaikan secara langsung oleh Cak Imin Ketua Umum PKB setelah agenda serah terima dukungan untuk bakal calon kepala daerah dari PKB di Jakarta, Minggu (18/8/2024).
Cak Imin sendiri merupakan pasangan dari Anies Baswedan di Pilpres 2024, yang saat itu menjadi lawan dari pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Meski telah mencuat kabar PKB akan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo-Gibran, Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU akan tetap berupaya untuk memperbaiki PKB yang menurutnya saat ini melenceng karena tidak menggunakan kepemimpinan ulama.
“Ini di antara masalah-masalah yang saya kira harus diperbaiki,” pungkasnya.(ris/ipg)