Jumat, 22 November 2024

Gus Ipin: Program Adipura Desa Trenggalek Upaya Bangun Semangat Gotong Royong Jaga Lingkungan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Mochamad Nur Arifin Bupati Trenggalek (tengah) waktu mengudara di Radio Suara Surabaya, Jumat (8/3/2024). Foto: suarasurabaya.net

Mochamad Nur Arifin Bupati Trenggalek mengatakan program Adipura Desa yang sudah berjalan selama pemerintahannya punya maksud memunculkan semangat gotong-royong menjaga lingkungan.

Menurutnya, topografi Trenggalek tidak sama seperti kabupaten/kota lain lain yang cenderung datar. Topografi Trenggalek sebagai salah satu yang beragam denga bentuk perbukitan, hutan hingga pantai, tidak memungkinkan untuk dibuatkan pasukan kuning seperti Kota Surabaya yang baru saja mendapatkan Piala Adipura Kencana.

“Trenggalek kalau saya bikin pasukan kuning ya jebol APBD-nya. Jadi kita memanfaatkan gotong royong, tapi tetap memberikan insentif kepada mereka (warga Desa). Yang mau jaga vegetasinya tetap hijau, jaga sumber mata air, kemudian masih mau ngelola sampah, ngelola limbah dengan inovasi-inovasi yang berwawasan lingkungan, kita transfer (dana) ke desa-desa itu,” ujar Gus Ipin sapaan akrabnya waktu mengudara di Radio Suara Surabaya, Jumat (8/3/2024) malam.

Tak hanya transfer biaya untuk operasional, kata Gus Ipin, ada juga reward hingga Rp40 juta untuk desa-desa inovatif yang sukses meraih “Piala Adipura Desa” tersebut.

Masyarakat juga diberi kebebasan untuk mengaplikasikan inovasi-inovasinya terhadap transfer dana desa itu. Bahkan, lanjutnya, ada juga salah satu desa pemenang yang langsung membuat Peraturan Desa (Perdes) Konservasi.

“Dan karena salah satu desa itu, akhirnya saya dapat Satya Lencana Wirakarya dari Presiden sebagai Bupati yang pro terhadap lingkungan hidup, yang kapan hari diberikan di Ternate,” ungkapnya.

Selain memunculkan semangat gotong royong menjaga lingkungan, faktor lain dari program Adipura Desa itu juga sebagai upaya tanggung jawab menjaga Trenggalek sebagai salah satu paru-paru di Jawa Timur.

“Di seluruh Jawa Timur, mungkin Trenggalek yang masih punya hutan 60 persen, padahal statusnya bukan hutan nasional. Artinya kita wajib menjaga mungkin salah satu paru-parunya Jawa Timur ya Trenggalek ini dengan segala ekosistemnya,” bebernya.

Bupati Muda itu juga membeberkan Pemkab Trenggalek bakal menggelar acara diskusi pada Juni mendatang yang diikuti Bupati seluruh Indonesia.

“Termasuk juga ada perwakilan dari partai politik se-Asia Pasifik, jadi perwakilan dari Filipina, Thailand, dan segala macam, mereka bakal bikin workshop dan melihat rintisan awal kita untuk bikin smart mobility,” pungkasnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs