Semakin dikenalnya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelegent/AI), membuat masyarakat juga harus memanfaatkannya dengan baik. Alasan itulah yang jadi latar belakang digelarnya Google I/O Extended Surabaya, Sabtu (27/7/2024) hari ini, di Hall Suara Surabaya Centre.
Esther Associate Professor Institut STTS dan Google Developer Expert AI mengatakan, pengembangan AI menjadi perhatian tersendiri karena makin banyak masyarakat yang menggunakannya.
“Penggunaan teknologi AI juga harus diikuti dengan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkannya,” terang Esther ditemui suarasurabaya.net di sela-sela acara Google I/O Extended Surabaya.
Teknologi AI, lanjut Esther, dapat membantu beberapa aspek penting kehidupan di masyarakat. Termasuk dari segi pekerjaan.
“Google memiliki salah satu fitur yang bisa membantu seseorang untuk melakukan presentasi bernama, text to speech. Teknologi ini bekerja dengan membaca gerakan mulut seseorang untuk dijadikan sebuah presentasi,” ungkap Esther.
Sementara itu, Eddy Prastyo Editor in Chief Suara Surabaya dalam sambutannya sempat membahas mengenai isu teknologi yang katanya bisa menggantikan beberapa profesi. Padahal, lanjut Eddy, teknologi bisa berdampingan bahkan mendukung profesi itu.
“Misalnya saja gatekeeper dan penyiar di Suara Surabaya. Mereka bekerja secara multitasking. Selain berkomunikasi dengan pendengar, tapi juga mencatat yang menjadi keluhan mereka untuk disiarkan,” katanya.
Jika ada teknologi AI, tambah Eddy, tingkat intimacy (keintiman/kedekatan) dengan pendengar jadi bertambah. Karena pekerjaan mencatat itu bisa tergantikan.
“Masyarakat harus bisa melihat opportunity di masa depan dalam penggunaan teknologi AI. Karena teknologi diciptakan untuk membantu, bukan menjadikan manusia jadi tidak relevan,” ungkapnya.
Adapun dalam gelaran Google I/O Extended Surabaya yang digelar di Suara Surabaya Center, diikuti oleh 400 peserta dari berbagai latar belakang.
Acara ini juga menghadirkan 21 narasumber dari berbagai negara. Di antaranya, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, India, Filipina, Belgia, dan Singapura. (kir/bil/faz)