Gereja Katolik Kristus Raja di Surabaya membuat pohon Natal setinggi 4 meter dari rangkaian tanaman buah.
Markus Marcelinus Hardo Iswanto, Romo Gereja Katolik Kristus Raja menyebut, temanya adalah pohon Natal ekologi. Pesan yang ingin disampaikan adalah agar umat gereja terlibat aktif dalam menjaga lingkungan.
“2025 gereja memeringati 10 tahun dikeluarkannya Ensiklik Laudato Si di mana Paus Fransiskus mencanangkan 10 tahun lalu, pentingnya gereja umat terlibat aktif dalam keselamatan lingkungan,” katanya ketika ditemui suarasurabaya.net, Sabtu (21/12/2024).
Ada 150 tanaman setinggi 0,5 hingga 1 meter masing-masing yang dirangkai di pohonini. Selanjutnya, tanaman-tanaman itu akan ditanam ke alam pascaperayaan Natal.
“Dengan pohon Natal hidup bisa menanam kembali ke alam, lalu sebagai sarana peduli pada lingkungan yang terancam kelestariannya dan memberi jaminan tanaman ini menghasilkan buah, agar manusia dan alam bisa saling menjaga ini karena jaminan kehidupan,” tambahnya.
Penanaman akan dilakukan di lingkungna gereja serta sejumlah lahan lain yang dianggap perlu penghijauan.
“Ada berbagai jenis, seperti alpukat, kelengkeng, mangga, jambu, belimbing, durian, matoa, dan seterusnya,” imbuhnya.
Selain yang dirangkai di pohon Natal, total ada seribu bibit yang disiapkan tahun ini untuk ditanam seperti agenda rutin tahun-tahun sebelumnya.
“Harapannya musim hujan, lahan tidak kering. Jadi ketika sudah memasuki pertengahan kemarau, sudah kuat akarnya,” tuturnya. (lta/saf/iss)