Lembaga PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebutkan bahwa virus polio terdeteksi di lokasi pengungsi di Jalur Gaza.
Melansir Antara, saat ini UNRWA sedang melakukan koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi PBB yang bergerak di bidang kemanusiaan dan pembangunan untuk hak-hak anak (UNICEF), untuk mengambil langkah cepat memutus penyebaran virus tersebut.
UNRWA melaporkan, Israel telah memerintahkan evakuasi di 83 persen wilayah di Jalur Gaza sehingga menyebabkan sekitar 1,9 juta orang kini hidup dalam kondisi kehausan dan kelaparan.
Laporan itu juga menyoroti bahwa 197 anggota staf UNRWA tewas dalam penembakan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, yang menargetkan 189 fasilitas milik UNRWA.
Serangan Israel telah mengakibatkan 563 pengungsi tewas dan 1.783 orang lainnya yang berlindung di fasilitas-fasilitas yang dijadikan UNRWA sebagai tempat pengungsian terluka.
Diberitakan sebelumnya, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Kamis (18/7/2024) mengatakan, semua fasilitas kesehatan di Jalur Gaza selatan sudah mencapai ambang kehancuran akibat serangan pendudukan Israel yang hingga kini masih berlangsung.
William Schomburg Direktur Sub-delegasi ICRC di Gaza, menegaskan banyaknya jumlah korban tewas telah menyebabkan rumah sakit ICRC dan seluruh fasilitas kesehatan di Gaza selatan mencapai titik kritis dan tidak mampu merawat mereka yang mengalami luka serius.
ICRC juga membenarkan bahwa sebagian besar pasien sudah berkali-kali mengungsi dan hidup dengan keterbatasan makanan dan air minum di daerah padat, yang membuat mereka lebih rentan tertular penyakit. (ant/kir/saf/ipg)