Jumat, 22 November 2024

Festival Kembang Setaman Balai Pemuda Edukasi Masyarakat Ragam Tanaman Hias

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Pengunjung memotret tanaman hias pada Festival Kembang Setaman di Balai Pemuda Surabaya, Kamis (14/3/2024). Foto : Dani magang suarasurabaya.net Pengunjung memotret tanaman hias pada Festival Kembang Setaman di Balai Pemuda Surabaya, Kamis (14/3/2024). Foto : Dani magang suarasurabaya.net

Festival Kembang Setaman yang menghadirkan berbagai jenis tanaman hias dari para pehobi digelar di Balai Pemuda Surabaya. Festival yang diselenggarakan sejak tanggal 11 hingga 17 Maret 2024 tersebut, mengundang antusias masyarakat dengan banyaknya ragam tanaman hias yang dipamerkan.

Stand tanaman yang turut meramaikan acara gelaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tersebut di antaranya adalah Pawon Bonsai yang berfokus pada penjualan tanaman bonsai, Pasuruan Orchid dengan berbagai jenis bunga anggrek, Daun Sakti dengan tanaman lompongnya, Xero Garden yang memamerkan mini kaktus, Tanaman Cici dengan tanaman karnivora kantong semar, Florikultur dengan bunga mawar dan masih banyak lainnya.

“Secara keseluruhan pameran ini sangat bagus karena ada banyak jenis bonsai, ada juga tanaman karnivora seperti kantong semar itu ya. Ada kaktus kecil-kecil, tanaman lompong, anggrek dan banyak jenis tanaman lainnya yang sangat menarik,” kata Peter Surya salah satu pengunjung saat ditemui suarasurabaya.net, Kamis (14/3/2024).

Selain untuk berbelanja dan melihat ragam tanaman hias yang dipamerkan, festival ini juga memberikan edukasi kepada pengunjung terkait tanaman. Pengunjung yang datang akan disambut ramah oleh masing-masing penjaga stand dan dijelaskan secara detail mengenai jenis dan cara perawatan tanaman hiasnya.

“Saya mendapatkan banyak pengertian jenis tanaman di sini. Selain saya beli ini (lompong) satu, saya dijelaskan banyak hal mengenai perawatannya,” tambahnya.

Sependapat dengan Peter, Ganang pemilik Pawon Bonsai menilai festival tersebut dapat menjadi media pengenalan kepada masyarakat terkait jenis dan perawatan tanaman.

“Ya bagus untuk memperkenalkan serba serbi tentang tanaman, kan tanaman tidak harus adenium, tidak harus bonsai. Ternyata banyak juga berbagai macam tanaman hias yang perlu dikenalkan untuk masyarakat. soalnya selama ini mereka tahunya kan tentang tanaman-tanaman biasa, padahal tanaman juga banyak spesiesnya,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, fokus pedagang dalam festival ini bukanlah untuk meraup banyak keuntungan. Melainkan lebih dari itu, festival ini adalah untuk menarik minat masyarakat sekaligus edukasi terkait ragam jenis tanaman hias.

“Untuk secara penjualan kita tidak mengatakan laku atau tidak laku sih, sebenarnya ini untuk promosi ke depannya, masalah laku tidak laku itu urusan belakangan. Tujuan utamanya memperkenalkan sekaligus mengedukasi masyarakat supaya minatnya terhadap tanaman terbentuk, itu yang jauh lebih penting,” tambahnya.

Menurutnya, festival yang akan berakhir pada tanggal 17 Maret mendatang, sampai dengan saat ini belum menemui puncak keramaian pengunjung.

“Secara pengunjung kalau dibilang sepi sih ya normal saja, untuk puncak ramainya kapan masih belum tau. Pembukaan kemarin lumayan ramai, hari ini tadi juga lumayan, semoga besok lebih ramai dari hari ini,” pungkasnya. (dan/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs