Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) berhasil mengungkapkan beberapa fakta mengenai Thomas Croock, pemuda 20 tahun pelaku penembakan terhadap Donald Trump mantan Presiden AS.
Menurut FBI, saat melakukan aksi Thomas Crooks tidak membawa identitasnya. Penyeledik pun melakukan upaya dengan menggunakan DNA dan alat pengenalan wajah untuk mengidentifikasinya.
Dilansir BBC, Crooks berasal dari Bethel Park di Pennsylvania, sekitar 70 km (43 mil) dari lokasi percobaan pembunuhan Trump. Menurut kabar lokal, ia lulus pada tahun 2022 dari Sekolah Menengah Atas Bethel Park dengan hadiah $500 untuk matematika dan sains.
Crooks juga tercatat merupakan perawat di panti jompo yang tak jauh dari rumahnya. Dia juga menjadi anggota Clairton Sportsmen’s Club, klub penembak lokal, kurang lebih selama satu tahun.
Pejabat penegak hukum meyakini senjata yang digunakan untuk menembak Donald Trump dibeli oleh ayah Crooks sekitar enam bulan lalu.
BACA JUGA: Terungkap! Pelaku Penembakan Trump Adalah Pemuda 20 Tahun Asal Pennsylvania
Saat melakukan aksinya, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat, Crooks mengenakan kaus dari Demolition Ranch, saluran YouTube yang terkenal dengan konten persenjataan. Saluran tersebut memiliki jutaan pelanggan yang menampilkan video tentang berbagai senjata dan alat peledak.
Kemudian, menurut Columbia Broadcasting System (CBS), mitra BBC di AS, Penegak hukum setempat mengatakan bahwa ditemukan perangkat mencurigakan di kendaraan Crooks.
Tersangka memiliki peralatan yang tersedia secara komersial dan tampaknya mampu mengaktifkan perangkat tersebut. Dari penemuan tersebut, petugas memanggil teknisi bom untuk mengamankan dan menyelidiki perangkat tersebut.
Setelah menemukan identitas dan beberapa temuan penembak, polisi dan lembaga terkait kemudian melakukan motif penyelidikan dibalik penembakan Trump.
“Saat ini kami belum memiliki motif yang teridentifikasi,” kata Kevin Rojek, agen khusus FBI Pittsburgh.
Menurut FBI, keluarga Crooks telah bekerja sama dengan penyelidik. Matthew Crooks, ayah Crooks, mengatakan dia akan mencari tahu alasan putranya melakukan penembakan. Dia akan berbicara lebih lengkap setelah bertemu dengan penegak hukum.
Dari kejadian tersebut, polisi melakukan pengamanan ketat area tempat tinggal Crooks bersama orang tuanya. Area tersebut dijaga ketat dengan kendaraan polisi. Hanya penduduk setempat yang diizinkan masuk atau keluar.
Seorang tetangga Crooks juga memberikan saksi bahwa petugas mengevakuasi dia di tengah malam tanpa peringatan.
Selain itu, Polisi Bethel Park mengatakan ada penyelidikan bom di sekitar rumah Crooks. Kemudian, penegak hukum menambahkan mereka meyakini ada beberapa tingkat perencanaan sebelum penembakan tersebut.
Polisi meyakini bahwa Crooks melakukan aksi sendirian, Namun hal itu masih terus diselidiki lebih lanjut. (ala/bil/ham)