Kementerian Agama (Kemenag) RI memberangkatkan sebanyak 37.366 jemaah haji embarkasi Surabaya, mulai 11 Mei sampai 9 Juni pada pelaksanaan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Abdul Haris Hasan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kabid PHU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jawa Timur (Jatim) mengatakan, kloter pada tahun ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.
Dia mengatakan, jika pada tahun lalu ada 88 kloter jemaah, maka tahun 2024 ini ada 106 kloter secara keseluruhan, seperti dalam dokumen berikut.
“Jawa Timur ada 102 kloter, kemudian NTT masing dua kloter, sehingga total secara keselurahan embarkasi Surabaya tahun 2024 sebanyak 106 kloter,” kata Haris dalam program Wawasan Suara Surabaya, Rabu (24/4/2024).
Ia juga menjabarkan pada 11 Mei, jemaah calon haji kloter pertama dari Bojonegoro dan Lamongan dijadwalkan tiba di Asrama Haji Surabaya, untuk selanjutnya pada 12 Mei diberangkatkan ke Arab Saudi.
“Kloter pertama seluruh Bojonegoro dan Lamongan akan masuk asrama tanggal 11 jam enam pagi, 24 jam kemudian menuju ke Arab Saudi,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Haris juga mengungkapkan perbedaan beberapa kebijakan untuk proses penyelenggaraan ibadah haji tahun ini antara lain yaitu proses dokumentasi, administrasi, serta layanan.
“Dokumentasi adalah pelunasan jemaah haji. Alhamdulillah pelunasan atau dokumen jemaah Jawa Timur ini sudah melebihi espektasi. Di mana porsi jemaah keberangkatan tahun ini yaitu sejumlah 35.152 jemaah. Kemudian kemarin ada tambahan kebijakan Arab Saudi bahwa untuk Indonesia mendapat tambahan 20.000 jemaah,” jelasnya.
“Lalu oleh pemerintah kuota itu dibedakan menjadi dua bagian, yakni 10 ribu untuk haji khusus, 10 ribu sisanya untuk haji reguler. Yang 10 ribu haji reguler itu akan disebarkan di seluruh provinsi Indonesia, dan Alhamdulillah Jawa Timur mendapat kuota paling banyak yakni 2.118 jemaah. Setelah kuota tersebut diakumulasi, dari 35.152 menjadi 37.271,” tambahnya.
Oleh karena itu, dengan semakin meningkatkan jumlah kloter, Kemenag Jatim bekerja sama dengan Embarkasi Surabaya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas A Surabaya, dan Imigrasi Bandara Juanda melakukan berbagai persiapan. Seperti, mengatur lalu lintas embarkasi Surabaya dan melakukan pembagian kloter, baik kloter di asrama haji maupun kloter pemberangkatan.
“Apabila memberangkatkan 106 kloter, maka dalam satu bulan kami mengurus 212 kloter yang membuat lalu lintas embarkasi Surabaya padat sekali. Itu yang menjadikan kita harus betul-betul persiapkan secara matang, jadi jangan sampai ada benturan antara jadwal jemaah,” ucapnya.
Kemudian kebijakan terbaru terkait administrasi pada tahun ini, Haris mengatakan bahwa Indonesia mendapatkan layanan fast track berupa pemeriksaan serta fasilitas pendukung lainnya di Bandara Juanda.
“Di Juanda nanti akan ada gate 14, 15 dan sebagian di gate 13 menjadi pusat layanan dokumen pemeriksaan keimigrasian Arab Saudi. Begitu selesai diperiksa di sana, maka ketika sampai di Arab Saudi sudah tidak ada problem dan langsung menuju hotel masing-masing. Tidak ada pemeriksaan lagi. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh jemaah baik di gelombang satu sampai gelombang terakhir,” ucap Kabid PHU itu.
“Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena tidak pernah ada fasilitas dan kemudahan, sekarang saat kita tiba di Jeddah misalnya, jemaah sudah disiapkan pula transportasinya menuju hotel,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Haris juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan perekrutan petugas serta memberikan bimbingan teknis bagi para petugas di penghujung tahun 2023, supaya dapat memberikan pelayanan terbaik untuk para calon jemaah haji.
“Setelah melakukan rapat koordinasi, kami juga melakukan bimbingan teknis kepada para petugas, baik para petugas kloter, petugas untuk di Arab Saudi, maupun petugas haji di daerah,” ucap Haris. (sya/bil/ipg)