Dokter-dokter yang tergabung di Asosiasi Medis Korea (KMA) menuntut pemerintah untuk membatalkan rencana peningkatan kuota kursi di sekolah kedokteran untuk tahun 2025 dan 2026, serta mempertimbangkan penyesuaian kuota untuk tahun 2027 atau setelahnya.
Dilansir dari Antara pada Minggu (8/9/2024), tuntutan ini diajukan setelah pemerintah pekan lalu menyatakan kesediaannya untuk merevisi rencana peningkatan kuota untuk tahun 2026 jika komunitas medis dapat mengajukan opsi yang dianggap “masuk akal.”
Pemerintahan Korea Selatan berencana menambah kuota penerimaan di sekolah kedokteran sebanyak 2.000 kursi per tahun selama lima tahun ke depan sebagai upaya mengatasi kekurangan dokter. Sebelumnya, pada Juni, pemerintah memutuskan untuk menaikkan kuota menjadi sekitar 1.500 siswa untuk tahun depan.
Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan ini, mayoritas dokter magang telah meninggalkan tempat kerja mereka sejak Februari, menyebabkan gangguan serius pada sistem perawatan kesehatan nasional.
“Pemerintah harus membatalkan rencana peningkatan kuota sekolah kedokteran untuk tahun 2025 dan 2026 serta membahas kemungkinan penyesuaian untuk tahun 2027 atau setelahnya,” ujar seorang pejabat KMA.
“Itu adalah prasyarat bagi kami untuk bergabung dalam badan konsultatif bersama dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait,” tambahnya.
KMA juga menegaskan bahwa mereka tidak perlu lagi mengemukakan pendirian karena sudah jelas bahwa peningkatan drastis ini tidak dianggap masuk akal. (ant/saf/ham)