Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menyatakan, pembekalan guru kelas 1 Sekolah Dasar (SD) yang akan mendampingi siswa inklusi terus berjalan.
Pembekalan itu merupakan bentuk persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD untuk siswa inklusi yang dilaksanakan beberapa bulan lagi.
Yusuf Masruh Kepala Dispendik Kota Surabaya menyebut, pembekalan itu sudah berjalan beberapa bulan terakhir. Isinya, soal cara mengajari anak dengan status inklusi atau anak berkebutuhan khusus.
“Agenda pendampingan ini sudah berjalan untuk negeri dan swasta di semua sekolah kelas satu SD,” kata Yusuf, Jumat (19/4/2024).
Materi yang disampaikan, kata Yusuf, seputar dasar-dasar psikologis anak. Para guru dibimbing untuk tahu cara menangani psikologis anak inklusi.
“Wali kelasnya sendiri langsung yang diberikan pembekalan ini. Nantinya kriteria inklusi kan yang inklusi ringan semisal slow learner (kemampuan di bawah rata-rata–red). Kalau ABK (anak berkebutuhan khusus) yang berat kan tetap ke SLB (Sekolah Luar Biasa),” ucapnya.
Yusuf tidak memungkiri, ada beberapa sekolah yang sudah memiliki guru dengan pengalaman menangani siswa inklusi. Tapi, banyak sekolah lain yang masih belum memiliki tenaga pendidik tersebut.
“Tapi, minimal, itu kan kami menyiapkan, teman-teman guru ini yang kelas satu. Kami berikan pendampingan bekal masalah penangan dasar untuk psikologis anak,” katanya.
Selain guru kelas satu SD, Yusuf juga memastikan guru di jenjang SMP juga mendapatkan pembekalan dan pendampingan tentang cara menghadapi psikologis anak.
“Jadi, nanti kalau ada siswa yang membutuhkan pelayanan khusus, maka teman-teman di pelayanan disabilitas ini yang akan mendatangi sekolah tersebut. Insyaallah kami sudah siapkan semuanya untuk menyambut siswa inklusi ini,” tandasnya.(lta/bil/rid)