Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur (Jatim) berencana menambah 24 shelter bus atau tempat menurunkan dan menaikkan penumpang di Koridor V Bus Trans Jatim rute Surabaya-Bangkalan.
Rencana penambahan shelter bus itu dibahas dalam rapat evaluasi Koridor V Bus Trans Jatim yang sudah beroperasi hampir satu bulan.
“Ada yang harus kita siapkan, seperti shelter di wilayah Bangkalan. Shelter ini penting untuk manuver Bus Trans Jatim dan titik dimana penumpang ingin naik atau turun,” kata Ainur Rofiq Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan Dishub Jatim, Senin (21/10/2024).
Penambahan shelter di Kordior V ini dinilai penting karena untuk mengantisipasi lonjakan calon penumpang di titik tunggu. Sebab Bus Trans Jatim rute Surabaya-Bangkalan mulai diminati masyarakat.
Sejauh ini Dishub Jatim sudah memanfaatkan empat shelter milik Dishub Bangkalan yang sudah lama terbengkalai.
Rofiq mengatakan, shelter ini sempat digunakan Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk berjualan dan angkutan umum berhenti mencari penumpang.
Namun, Rofiq menyebut, untuk membangun shelter baru pihaknya perlu berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur Bali.
“Karena titik shelter yang akan dibangun ada di wilayah jalan nasional,” tuturnya.
Rencananya 24 shelter itu akan dibangun mulai dari kawasan Jembatan Surabaya hingga jalanan menuju ke Terminal Bangkalan.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan BBPJN Jawa Timur Bali untuk mendapatkan Rekomendasi Teknis (Rekomtek). Kalau sudah ada rekomtek baru kita bisa membangun shelter-nya,” jelasnya. (wld/saf/ipg)