Abdul Haris Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) menyatakan, momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 harus menjadi momen refleksi dan dorongan untuk terus bergerak bersama dalam melanjutkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Hal itu ia tekankan, karena MBKM menurutnya telah banyak memberi dampak positif terhadap pendidikan di Indonesia, seperti adanya keterlibatan mahasiswa dalam berlajar dan praktik secara langsung di berbagai tempat seperti industri.
“Kami sudah membangun program ini yang kurang lebih berjalan tahun keempat ini, dan hasilnya juga menunjukkan perbaikan-perbaikan dalam rangka memperkuat relevansi dari lulusan perguruan tinggi. Karena ini sesuatu yang baik, harus kami lanjutkan, dan manfaatnya juga baik secara internal dari kampusnya sendiri, maupun rekognisi global yang terus meningkat dari perguruan tinggi di Indonesia,” katanya di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Sabtu (4/5/2024).
Ia yakin, program terobosan yang diusung oleh Kementeri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudtistek) itu, jika dilanjutkan dengan baik, bisa mengurangi kesenjangan mahasiswa ketika lulus.
“Artinya apa? Kami mendekatkan para mahasiswa agar lulusannya nanti siap diterima oleh dunia usaha dan dunia industri,” ucapnya.
Selain fokus pada dunia pendidikan dengan dunia industri, ia mengatakan bahwa program MBKM seperti kampus mengajar juga harus ditingkatkan, untuk menberikan manfaat dan pengalaman yang berharga.
“Kemudian, International Student Mobility Awards (IISMA) juga sesuatu yang menarik, karena dunia global itu melihat potensi Indonesia secara internasional. Ini terobosan untuk membuat mahasiswa memiliki cross culture, jadi lintas batas kebudayaan ini menjadi penting,” katanya.
Di samping hasil dari MBKM yang mulai terasa, ia mengatakan bahwa perlu juga evaluasi program yang harus terus dilakukan, untuk memastikan MBKM berjalan dengan maksimal.
“Tentu kami lakukan banyak sekali evaluasi, di tahapan awal banyak terkena masalah adminstrasi dan sebagainya. Mungkin kalau kampus mengajar, mahasiswa kemarin ada sedikit keluhan karena yang mengajar di luar insentifnya ada sedikit keterlambatan dan lain sebagainya, tentu terus kami perbaiki, agar program ini terus berjalan, hal apa yang menjadi catatan, kendala, kami carikan solusinya,” jelasnya.
Ia berharap, MBKM dengan anggaran yang cukup besar, bisa terus dijalankan dengan baik untuk mencetak lulusan-lulusan unggul yang bisa diterima di dunia usaha ataupun industri, setelah tuntas menjalankan kuliah.
“Kami terus mendorong, khususnya dalam kegiatan Hardiknas ini, yakni untuk bergerak bersama melanjutkan merdeka belajar,” pungkasnya.(ris/azw/iss)