Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) jadi penyakit yang mendominasi selama libur panjang Lebaran.
Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya merinci, identifikasi ISPA itu terlihat dari sejumlah gejala pasien yang muncul.
“Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang mempunyai gejala batuk, demam, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala dan nyeri otot,” kata Nanik dikonfirmasi suarasurabaya.net, Rabu (17/4/2024).
Sisanya, kata Kadinkes, disusul dengan hipertensi dan diabetes yang rata-rata merupakan kasus lama.
Sementara untuk demam berdarah (DBD) yang sempat meningkat selama Januari-Maret, Nanik menyebut belum ada lonjakan signifikan. Namun, lanjutnya, Dinkes tetap mewaspadai ada peningkatan risiko April, yang masih diguyur hujan.
“Berdasarkan perkembangan data tren kasus DBD di Kota Surabaya pada Bulan Januari sampai Maret Tahun 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan kasus, akan tetapi kondisi penyebaran kasus DBD masih cukup terkendali dan terpantau stabil dengan tetap siaga serta waspada mengingat masih ada risiko peningkatan intensitas curah hujan pada bulan April,” bebernya.
Untuk itu, Nanik meminta masyarakat tetap memerhatikan kebersihan lingkungan sekitar termasuk tempat umum yang disinggahi.
“Dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan menunjuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) pada setiap rumah tinggal dengan program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J),” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, DBD di Kota Surabaya mencapai 43 kasus selama periode Januari-Februari 2024. Rinciannya, 10 kasus di Januari dan 33 kasus di Februari. Artinya terjadi kenaikan sebanyak 23 kasus. Terkait kenaikan ini, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut masih dalam batas aman. (lta/bil/ipg)