Jumat, 22 November 2024

Dindik: Aturan Bebas Pilih Mapel di Jatim Sudah Berlaku Sejak 2022, Tahun Ini Hanya Lebih Masif

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Siswa SMA Negeri. Foto: SMAN 5 Kediri

Suhartati Kabid Sekolah Menengah Atas Dinas Pendidikan Jawa Timur mengatakan, aturan penghapusan jurusan IPA/IPS dan bahasa di tingkat SMA sehingga siswa bebas memilih mata pelajaran (mapel) sebenarnya sudah berlaku sejak 2022.

Hal tersebut bersamaan dengan keluarnya Kemendikbudristek No. 262 Tahun 2022, tentang pelaksanaan Kurikulum Merdeka terkait pemilihan mata pelajaran. Hanya saja untuk tahun 2024, pelaksanaannya lebih dimasifkan.

“Sehingga untuk tahun 2024, kami sudah tanya beberapa pengawas selaku pembina di SMA yang mendampingi sekolah sesuai binaan masing-masing. Setelah saya konfirmasi, pelaksanaan untuk pemilihan mapel ini sudah berjalan di semua sekolah,” terang Suhartati kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (18/7/2024).

Mengenai implementasi Kurikulum Merdeka, Suhartati mengatakan bahwa semua sekolah memiliki strategi masing-masing. Asal, sesuai dengan aturan yang sudah berlaku.

Pada Kurikulum Merdeka ini, anak-anak akan melewati masa asesmen yang dilakukan sekolah, untuk mengetahui minat dan bakat mereka.

“Asesmen pun tidak semua sekolah sama. Ada sekolah yang mengundang psikolog, tapi ada yang memberdayakan langsung guru BK (bimbingan konseling)-nya,” ungkapnya.

Dia mencontohkan jika ada anak yang punya cita-cita sebagai dokter, maka diarahkan untuk mengambil mapel matematika, bilogi, kimia serta mapel terkait lainnya. Kemudian selain melakukan asesmen, ada juga yang melihat dari capaian nilai rapot.

“Tapi, apabila ada satu nilai mata pelajaran dari hasil asesmen yang kurang, maka di situ peran guru BK akan memberikan pengarahan pada siswa,” jelas Suhartati.

Mengenai kendala, Suhartati mengatakan setiap penerapan program baru, biasanya selalu ada penolakan. Tinggal bagaimana strategi pengawas, kepala sekolah, dan guru untuk memberikan pemahaman pada walli murid.

Untuk saat ini, lanjut Suhartati, dinas pendidikan akan fokus pada peningkatan kualitas. “Juga, diiringi program yang mendukung untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut,” tutupnya. (kir/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs