Jumat, 22 November 2024

Defisit 2,8 Juta Ton Beras di Awal Tahun Akan Dipenuhi Lewat Impor

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Arief Prasetyo Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) saat menyampaikan pemaparan terkait persediaan beras nasional untuk kebutuhan Januari-Februari 2024 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1/2024). Foto: Antara

Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan defisit persediaan beras nasional sekitar 2,8 juta ton akibat dampak El Nino pada Januari hingga Februari 2024, akan dipenuhi melalui program impor.

“Dua bulan itu akibatnya El Nino, Januari-Febuari kita kekurangan sekitar 2,8 juta ton. Tapi kita akan cover dengan yang carry over 2023 dan importasi yang masuk di 2024,” kata Arief menghadiri agenda rapat terbatas bersama Joko Widodo (Jokowi) Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Dilansir Antara, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Arief mengatakan gap sekitar 2,8 juta ton beras dihitung berdasarkan angka kebutuhan beras rata-rata nasional sekitar 2,5 hingga 2,6 juta ton per bulan, dengan kemampuan produksi di awal Januari yang kurang dari satu juta ton akibat dampak El Nino.

Terkait hal itu, dia mengatakan Presiden telah menyetujui impor sekitar total 2 juta ton beras yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand.

“Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu mudah-mudahan bisa di-cover,” katanya.

Selain impor beras dari sejumlah produsen di dua negara itu, Arief menyebut Bapanas juga akan menindaklanjuti hasil lobi Jokowi Presiden kepada sejumlah kepala negara terkait tambahan impor beras, dalam sejumlah kesempatan pertemuan bilateral.

Seperti diketahui, Jokowi Presiden telah memperoleh komitmen tambahan impor beras total dua juta ton dari hasil lobi dengan Srettha Thavisin Perdana Menteri Thailand, saat agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 tahun ASEAN – Jepang di Tokyo, Jepang, Desember 2023 lalu.

Selain itu, Indonesia juga memperoleh komitmen tambahan satu juta ton beras dari India melalui peran Badan Urusan Logistik (Bulog).

“Kami melaporkan bahwa akan follow up beberapa yang sudah dengan Pak Presiden, tapi ada catatan masuknya kalau boleh sebelum panen raya sudah harus masuk,” ujar Kepala Bapanas.

Arief optimistis persediaan beras di tanah air akan mencukupi untuk kebutuhan di awal tahun ini melalui program importasi, maupun cadangan beras yang diperoleh dari hasil panen nasional.

Pada kesempatan itu, Arief juga melaporkan hasil rapat terbatas dengan Presiden hari ini bahwa seluruh otoritas terkait pangan di Indonesia harus memastikan stok beras mencukupi menjelang panen raya tahun ini.

“Sehingga harga di tingkat petani harus tetap dijaga, kemudian stok beras ini cukup sampai dengan nanti peak season. Itu saja poinnya,” pungkasnya. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024
Kurs