Rombongan kiai Nahdlatul Ulama (NU) diserang oleh orang tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang pada Sabtu malam (10/8/2024).
Korban adalah Ikhsan Nudin Al Badawi Rais Syuriah NU Bekasi. Selain Ikhsan terdapat dua korban lainnya yang terluka. Serta mobil Mitsubishi Pajero B 1870 FLS milik Ikhsan juga dirusak.
Rombongan tersebut diketahui merupakan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi yang datang ke Karawang untuk memenuhi undangan dari Ponpes Al-Baghdadi Rengasdengklok.
Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyayangkan adanya aksi penyerangan oleh OTK tersebut.
Gus Yahya menyebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan struktural organisasi NU untuk menangani kasus ini.
Hal itu disampaikan Gus Yahya ketika datang ke Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya di Jalan Bubutan, Senin (12/8/2024) malam.
“Saya ingin sampaikan terkait dengan apa yang terjadi Karawang kemarin. Saya sudah melakukan rapat secara virtual dengan PWNU Jabar, PCNU Karawang dan Bekasi sudah mendapat gambaran persoalannya dan juga perkembangan kasusnya,” ungkapnya.
Ketum PBNU memastikan bahwa kasus ini telah bergurlir ke proses hukum. Pihaknya mengecam adanya aksi penyerangan kepada rombongan kiai NU tersebut.
“Kita tahu kemarin ada penyerangan pada satu pengajian NU dan sejak kemarin sudah kita instruksikan kepada teman-teman di Jawa Barat dan Karawang khususnya untuk menempuh jalur hukum menegnai soal ini,” katanya.
Menurut Gus Yahya, suasana akhir-akhir ini yang bersinggungan dengan PBNU sedang memanas. Oleh sebab itu dirinya meminta kepada semua unsur NU tidak bertindak reaksioner terhadap kasus di Karawang.
Serta meminta agar aparat penegak hukum segera melakukan proses penyelidikan dan mengamankan terduga pelaku. Menurut Gus Yahya, apabila kasus ini tidak segera diusut, ia khawatir akan berkembang lebih luas lagi.
“Karena kita tahu suasananya juga di bawah ini memang agak problematis sehingga kalau ini tidak segera ada penyelesaian yang jelas, ini kita kuatir dengan potensi berkembangnya masalah ini secara lebih luas,” tuturnya.
Seluruh jajaran NU juga diminta untuk terus mengingat persaudaraan meskipun kerap ada perbedaan pandangan. Gus Yahya mengimbau agar semua pihak tidak saling mencemooh dan saling mencaci maki sesama warga NU.
“Mari kita terus menjaga persaudaraan di antara kita ini dan menghormati perbedaan pandangan, dan tidak melanjutkan artikulasi yang saling memanasi, saling mencemooh apalagi saling mencacai maki di antara sesama warga NU,” jelas Gus Yahya.
Sementara itu, ketika ditanya apakah aksi penyerangan tersebut terkait perseteruan dengan PKB, Gus Yahya enggan berspekulasi dan lebih mempercayakan kasus ini ke kepolisian.
“Saya kira tidak ya, saya tidak tahu. Terkait dengan itu saya sebagai Ketua Umum PBNU menginstruksikan kepada seluruh jajaran Nahdlatul Ulama dan kepada khususnya jajaran GP Ansor dan Banser untuk mempercayakan penanganan masalah ini kepada pihak kepolisian,” tandasnya. (wld/saf/ipg)