China menyambut baik keinginan Indonesia untuk bergabung dalam “keluarga besar” BRICS.
“BRICS merupakan mekanisme yang terbuka dan inklusif. Kami menyambut lebih banyak mitra yang berpikiran sama, termasuk Indonesia, untuk bergabung,” kata Lin Jian Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China dilansir dari Antara, Senin (28/10/2024).
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia pada 24 Oktober 2024, Sugiono Menteri Luar Negeri (Menlu) RI mengungkapkan, keinginan Indonesia untuk bergabung dalam BRICS merupakan wujud dari politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Dalam KTT BRICS ke-16, Indonesia secara resmi diakui sebagai negara mitra BRICS bersama 12 negara lainnya, termasuk Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Lin Jian menekankan bahwa BRICS berfungsi sebagai platform penting bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan solidaritas dan kerja sama demi kepentingan bersama.
“Mekanisme kerja sama BRICS telah menjadi kekuatan positif dan stabil dalam hubungan internasional,” paparnya.
Ia juga menyebut Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki peran penting dalam ekonomi global dan telah aktif dalam kerja sama “BRICS Plus” selama beberapa tahun terakhir.
Sugiono Menlu menambahkan, bergabungnya Indonesia ke BRICS menunjukkan bahwa Indonesia melihat BRICS sebagai wadah yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan negara-negara Selatan Global.
Bergabungnya Indonesia ke BRICS sejalan dengan program kerja Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto, yang mencakup ketahanan pangan, energi, pemberantasan kemiskinan, dan pemajuan sumber daya manusia.
Indonesia juga berkomitmen untuk meningkatkan keterlibatan di forum-forum internasional lainnya, serta melanjutkan dialog dengan negara-negara maju.
BRICS didirikan pada 2009 dan awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China, dengan Afrika Selatan bergabung pada 2011. Blok ini kini telah diperluas untuk mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Secara keseluruhan, BRICS mencakup 43 persen populasi dunia dan menyumbang seperempat dari ekonomi global. (ant/saf/ham)