Cerita Pendengar Suara Surabaya Temukan Jemaah Haji Asal Jember Keluar dari Asrama, Diduga Jalan Kaki 8 Km

Pendengar Suara Surabaya (SS) menemukan lansia jemaah haji asal Jember yang keluar dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES). Jemaah ini diduga jalan kaki sekitar delapan kilometer hingga ke Bogorami Makam Bulak Surabaya, Selasa (21/5/2024).

Moh. Arifin pendengar SS warga Bogrami Makam, Bulak, Surabaya ini menyebut, awal melihat Sakir (70 tahun) jemaah haji yang seharusnya berangkat ke Bandara Juanda pada Selasa malam ini, namun sekitar pukul 18.30 WIB masih di gang rumahnya.

“Saya tanya, Pak njenengan dari mana? Dia bingung ngomong apa gak jelas ngomongnya, saya mau ke sana, keluarga saya di sana, di sana,” kata Arifin saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (21/5/2024) malam.

Ia melihat Sakir dalam keadaan bingung dan tidak tenang diajak berbicara. Katanya, Sakir hanya menyebut mencari keluarganya.

“Saya tanya namanya Sakir ya dijawab iya, dari Jember ya, dijawab iya,” katanya.

Tidak lama usai melapor ke Suara Surabaya soal penemuan Sakir, lanjutnya, sekitar 20 menit ada petugas keamanan dan panitia dari Kemenag yang menjemput Sakir.

“Cuma 20 menit setelah saya menemukan dan lapor Suara Surabaya,” katanya.

Menurut informasi yang Arifin dapat dari petugas keamanan asrama, jemaah tidak berkenan berangkat haji sejak dari Jember.

“Dia bilang dari Jember dipaksa gak mau berangkat, infonya gitu. Di sini kejadian gitu. Dari Jember mau berangkat gak mau,” ucapnya.

Saat ditemukan, Sakir masih lengkap memakai seragam jemaah haji, tapi tidak membawa identitas selain gelang penanda.

Sebelumnya lansia berbaju batik ungu ini ditemukan di daerah Lebak Indah, Surabaya. Pada pukul 18.00 WIB, Eko Prisdianto, pendengar Suara Surabaya melaporkan ada seorang bapak yang berjalan kaki, berkeliling di dalam Perumahan Lebak Indah Utara, Surabaya sambil kebingungan.

“Ciri-cirinya seperti di foto, pakai batik ungu dan membawa tas kecil dengan tulisan KBIH. Sempat diamankan sebentar di pos Satpam perumahan, tapi sekarang beliau minta pergi ke masjid untuk sholat Maghrib. Saat diajak ngomong kurang jelas dan seperti kebingungan,” kata Eko.

Setelah Maghrib, Eko mencari ke Masjid Mira Al-Ikhlas yang dituju Sakir, tapi Sakir tidak ada di sana. Tak lama kemudian, ternyata Sakir sudah berpindah lokasi di kawasan Bogorami dan ditemukan Moh. Arifin tersebut dan langsung melaporkan keberadaan Sakir ke Radio Suara Surabaya.(lta/iss/ipg)