Dinas Pendidikan Kota Surabaya bakal melarang sekolah melakukan wisata ke luar kota, untuk mencegah insiden study tour pelajar yang memakan korban di Ciater, Subang, Jawa Barat terulang.
Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya menyebut, merayakan perpisahan sekolah tidak melulu harus pergi ke luar kota. Menurutnya, banyak ide kegiatan menghabiskan masa akhir sekolah yang bisa ditanamkan oleh guru ke siswa selain berlibur.
“Soalnya kalau pertimbangan, yang pertama cuaca ini kan ekstrem. Kedua, kalau namanya liburan semua berbondong-bondong pergi. Nah berbondong-bondong pergi itu transportasinya itu jadi perhitungan. Kita kan tidak tahu sehari berapa kali (moda) transportasi ini jalan,” beber Yusuf ditemui awak media di kantor Diskominfo Kota Surabaya, Kamis (16/5/2024).
Kalau pun harus wisata, lanjut Yusuf, banyak alternatif pilihan di dalam kota. “Misal anak-anak wisata ke Mangrove, kan banyak spot-spot wisata kita,” imbuhnya.
Larangan itu akan dituangkan dalam Surat Edaran (SE) seperti yang rutin dilakukan setiap tahun dan ditujukan ke SD maupun SMP.
“(Surat) Edaran keluar sebelum liburan. Segeralah. Surat Edaran Dispendik. Tidak boleh luar kota, tidak boleh naik yang (transportasi) pariwisata,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) petang.
Akibat kecelakaan tersebut, 11 orang meninggal dunia dengan rincian korban adalah sembilan siswa, satu guru, dan seorang pengendara motor yang merupakan warga Subang. (lta/bil)