Jumat, 22 November 2024

BPS Ungkap Beras Alami Deflasi pada April 2024 Usai Inflasi Selama 8 Bulan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi beras di Pasar Pucang. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Amalia Adininggar Widyasanti Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) menuturkan bahwa komoditas beras mengalami deflasi pada April 2024 sebesar 2,72 persen month-to-month (mtm) setelah mengalami inflasi delapan bulan berturut-turut sejak Agustus 2023.

“Hal ini seiring dengan peningkatan produksi beras sehingga dampaknya tingkat inflasi beras terus menurun hingga mengalami deflasi sebesar 2,72 persen pada bulan April 2024 dan memberikan andil deflasi sebesar 0,12 persen,” ucap Amalia di Jakarta, Kamis (2/5/2024), dikutip Antara.

Ia menuturkan bahwa deflasi tersebut terjadi di 28 provinsi. Sementara harga beras cenderung stabil di satu provinsi dan mengalami inflasi di sembilan provinsi lainnya.

Kesembilan provinsi itu adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Riau.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pola konsumsi, masa tanam, dan masa panen yang berbeda di satu wilayah dengan wilayah lainnya.

“Hal ini yang menyebabkan struktur permintaan dan suplai beras antarwilayah bervariasi, walaupun secara nasional terjadi panen raya, tetapi tidak semua wilayah mengalami penurunan harga beras,” ujar Amalia.

Ia mengatakan bahwa preferensi terhadap beras lokal juga mempengaruhi pembentukan harga beras di pasaran. Misalnya, varietas beras Solok yang menjadi konsumsi utama masyarakat Riau atau varietas beras Siam yang dikonsumsi oleh warga Kalimantan cenderung memiliki karakteristik harga yang inelastis.

“Pasokan beras dari luar wilayah di masa panen seperti sekarang tidak serta merta mampu menekan harga beras lokal tersebut jika produksi beras lokal belum mengalami peningkatan,” katanya.

BPS mencatat bahwa inflasi bulanan pada April 2024 mencapai 0,25 persen mtm dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 3 persen year-on-year (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 1,19 persen year-to-date (ytd). (ant/azw/bil/ham)

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024
Kurs